Bisnis.com, JAKARTA - Argentina menjadi negara kedua di dunia dan yang pertama di Amerika Latin yang menyetujui vaksin AstraZeneca Plc dan Universitas Oxford.
Menurut pernyataan dari otoritas kesehatan setempat, vaksin tersebut diberikan persetujuan untuk penggunaan darurat selama tahun depan.
"Suntikan itu menyajikan keseimbangan risiko-manfaat yang memadai dan hanya akan tersedia dengan resep medis," kata pernyataan itu, dilansir Bloomberg, Kamis (31/12/2020).
Argentina, bersama Meksiko, mencapai kesepakatan pada Agustus untuk memproduksi vaksin untuk Amerika Latin. Negara-negara itu akan membuat 150 juta hingga 250 juta dosis awal vaksin Covid-19.
Perusahaan bioteknologi mAbxience akan memproduksi zat aktif di Argentina dan laboratorium Meksiko Liomont akan menyelesaikan proses formulasi sebelum vaksin yang sudah jadi dikirim ke seluruh wilayah.
Argentina juga telah menyetujui vaksin Sputnik V Rusia dan mulai memvaksinasi petugas kesehatan awal pekan ini.
Vaksin AstraZeneca yang kemarin pagi mendapat persetujuan pertamanya oleh Inggris, dapat digunakan dengan cepat karena lebih mudah untuk diangkut dan disimpan daripada yang diproduksi Pfizer Inc. dan BioNTech SE dengan kebutuhan pendingin sampai -70 derajat celcius.
Ketika pasien diberikan dua suntikan penuh, vaksin tersebut 62 persen efektif melawan virus. Angka efektivitas itu di bawah vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna Inc.
Kelompok yang secara tidak sengaja menerima setengah dari dosis pertama menunjukkan perlindungan yang lebih baik, dengan kemanjuran mencapai 90 persen.
Namun, karena orang tua yang paling berisiko sering kali menunjukkan respons kekebalan yang lebih lamban, hasilnya meninggalkan beberapa keraguan mengenai apakah kemanjuran akan bertahan untuk pengujian lebih lanjut.