Bisnis.com, JAKARTA - Hampir lima persen orang di kota Wuhan, China diduga terinfeksi Covid-19, menurut sebuah penelitian oleh para peneliti di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China (CDC).
Populasi Wuhan diperkirakan mencapai 11 juta, yang menunjukkan bahwa hampir 500.000 orang terinfeksi virus. Jika benar, angka itu hampir 10 kali lebih tinggi dari angka resmi pengidap Covid-19 yang dilaporkan pejabat kota Wuhan yang tercatat 50.354 kasus.
Adapun, kasus penderita Covid-19 tanpa gejala tidak dihitung dalam penghitungan resmi kasus virus Corona di China.
Studi itu dilakukan menjelang kunjungan tim ilmuwan internasional ke Wuhan untuk menyelidiki asal-usul virus. Mereka akan berkunjung bulan depan, setelah berbulan-bulan negosiasi dengan pihak Beijing yang enggan menyetujui penyelidikan independen.
Studi tersebut mengambil sampel dari 34.000 orang di Wuhan, provinsi Hubei, Beijing, Shanghai dan empat provinsi lainnya, kata CDC China dalam sebuah pernyataan di WeChat seperti dikutip BBC.com, Rabu (30/12/2020).
Peneliti menemukan tingkat prevalensi antibodi 4,43 persen di Wuhan, dan 0,44 persen di provinsi Hubei yang lebih luas.
Baca Juga
Pernyataan itu menambahkan bahwa hanya dua orang yang dinyatakan positif antibodi di antara 12.000 orang yang dites di luar Hubei.
Seperti diketahui, China pada awal tahun ini dituduh kurang transparan atas angka virusnya. Para kritikus meragukan jumlah kasus yang dapat dipercaya.
Penelitian itu dilakukan satu bulan setelah China 'mengatasi gelombang pertama' pandemi. Disimpulkan bahwa jumlah orang yang terinfeksi di luar Wuhan rendah, dengan arti bahwa tindakan yang diambil di Wuhan telah mencegah penyebaran virus dalam skala yang lebih besar.
Pada awal tahun ini, virus Corona itu terlacak di 'pasar basah' di Wuhan dan diduga di situlah tempat virus itu membuat lompatan dari hewan ke manusia.