Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

294 Jurnalis Terpapar Covid-19 Sepanjang 2020

Pandemi Covid-19 menjadi pukulan ganda bagi para jurnalis karena berhadapan dengan potensi terpapar virus dan minimnya ketersediaan alat pelindung diri.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Aliansi Jurnalis Independen Indonesia mencatat sedikitnya 294 pekerja media positif Covid-19 sepanjang 2020. AJI meyakini angka ini masih lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah rill di lapangan.

“Sejauh pemantauan AJI sepanjang Maret-Desember 2020, ada 294 pekerja media yang positif Covid-19. Jumlah ini mungkin bisa lebih banyak jika ada yang tidak melapor atau perusahaannya tidak mengumumkan ke publik #CatahunAJI2020,” tulis akun @AJIIndonesia dikutip Selasa (29/12/2020).

Koordinator Bidang Ketenagakerjaan AJI Indonesia Wawan Abk berdasarkan Twitter AJI Indonesia menuturkan bahwa masalah ketenagakerjaan di media masih banyak terjadi.

Beberapa di antaranya seperti pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak, pemotongan gaji, hingga diminta pensiun dini.

Pandemi Covid-19 juga menjadi pukulan ganda bagi para jurnalis karena berhadapan dengan potensi terpapar virus dan minimnya ketersediaan alat pelindung diri.

Berdasarkan nsurvei AJI Indonesia bersama International Federation Journalists (IFJ) pada 27 Oktober - 13 November 2020, diketahui bahwa pandemi berdampak serius bagi media.

Dari 792 pekerja media yang menjadi responden survei, 53,9 persen mengalami pengurangan honor, pemotongan gaji (24,7 persen), PHK (5,9 persen), dan perumahan karyawan (4,1 persen).

Selain problem ketenagakerjaan, AJI menerima informasi masih ada sejumlah perusahaan media yang abai melindungi pekerja dari penyebaran virus Corona, mulai dari pemenuhan APD, fasilitas testing deteksi virus Corona setelah penugasan di kerumunan hingga penyiapan SOP pencegahan ketika pekerja terpapar Covid-19.

Dari total 792 pekerja media yang menjadi responden, sebanyak 63,2 persen di antaranya mengaku tidak dibekali alat pelindung diri dari perusahaan. Hanya 36,8 persen responden yang menyatakan dibekali APD oleh perusahaan saat bekerja di tengah pandemi Covid-19.

Selain itu, pemberian layanan tes Covid-19 baik rapid test maupun swab test (PCR) juga minim. Sebanyak 63,8 persen responden mengaku perusahaannya tidak menyediakan layanan tes Covid-19 dan hanya 23,9 persen yang mengatakan ada layanan tes Covid-19, kemudian 12,4 persen sisanya mengaku tidak tahu menahu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper