Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pertanian Korea Selatan menyatakan telah mengidentifikasi kasus baru yang dicurigai sebagai kasus flu burung yang sangat patogen, di tengah meningkatnya kekhawatiran atas penyakit yang semakin membebani industri unggas lokal.
Melansir The Korea Times pada Senin (28/12/2020), kasus baru ini dicurigai dilaporkan dari sebuah peternakan itik di Jeongeup, Provinsi Jeolla Utara. Korea Selatan sejauh ini telah melaporkan 29 kasus flu burung terkait peternakan sejak akhir November, termasuk infeksi dari peternakan tamu.
Provinsi Jeolla Selatan menyumbang delapan kasus, dan Provinsi Gyeonggi, yang mengelilingi ibu kota, menangani tujuh kasus.
Kasus terbaru dikonfirmasi dari sebuah peternakan bebek di Gurye, 422 kilometer selatan Seoul, Minggu.
Untuk mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut, Korea Selatan telah mempercepat proses untuk memusnahkan unggas dari peternakan yang terinfeksi dan daerah sekitarnya.
Hingga Senin (28/12/2020), otoritas lokal telah memusnahkan sekitar 9,6 juta burung. Semua unggas dalam radius 3 kilometer dari peternakan yang terinfeksi akan dimusnahkan. Sebaliknya, 42 kasus unggas liar terkonfirmasi sejak akhir Oktober.
Pihak berwenang juga sedang menyelidiki tujuh kasus yang dicurigai dari habitat burung liar.