Bisnis.com, JAKARTA – Amerika Serikat kini mewajibkan penumpang pesawat udara yang terbang dari Inggris menuju AS untuk melampirkan hasil negatif tes polymerase chain reaction (PCR) atau antigen.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengatakan tes yang dilakukan tidak boleh lebih dari 72 jam sebelum waktu keberangkatan. Adapun perintah tersebut akan ditandatangani oleh Presiden Donald Trump pada Jumat (25/12/2020) dan mulai berlaku pada 28 Desember mendatang.
Berdasarkan keterangan resmi CDC, penumpang dari Inggris harus memberikan dokumentasi tertulis mengenai tes mereka kepada maskapai penerbangan. Operator harus mengonfirmasi hasil negatif tersebut untuk semua penumpang yang naik, dan menolak masuk bagi mereka yang tidak mengikuti tes.
Perintah ini menyusul penemuan varian baru virus corona oleh otoritas kesehatan masyarakat di Inggris baru-baru ini. Virus yang diperkirakan terus berubah melalui mutasi ini menunjukkan tingkat penularan 70 persen lebih tinggi dibandingkan varian sebelumnya.
Pada 14 Maret 2020, Trump mengeluarkan perintah untuk menangguhkan masuknya warga negara asing yang mengunjungi Inggris dalam 14 hari terakhir. Perintah ini telah mengurangi perjalanan udara ke AS dari Inggris sekitar 90 persen.
“Persyaratan pengujian tambahan ini akan memperkuat perlindungan kami terhadap warga Amerika untuk meningkatkan kesehatan dan keselamatan mereka serta memastikan perjalanan internasional yang bertanggung jawab,” ungkap CDC dalam rilis resminya.
Baca Juga
Perintah tersebut sesuai dengan panduan pengujian CDC yang ada dan panduan Departemen Transportasi/Badan Penerbangan Federal AS dalam dokumen "Roadway to Recovery".
CDC mengatakan aturan baru ini sejalan dengan langkah-langkah yang telah diambil selama ini untuk meningkatkan kemampuan dalam mendeteksi dan menahan penyebaran Covid-19 secara proaktif dan agresif.