Bisnis.com, JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendesak pemerintah agar teguh pada komitmen untuk tidak menjalin hubungan dengan Israel dan tetap membela Palestina seiring desakan normalisasi dari berbagai pihak.
Ketua Umum Miftachul Akhyar mengatakan munculnya desakan agar pemerintah Indonesia segera membuka hubungan diplomatik dengan Israel tengah digaungkan oleh negara tertentu dengan iming-iming imbalan masuknya investasi ekonomi di Indonesia.
Namun, pemerintah Indonesia secara resmi tidak bergeming dengan desakan tersebut dan tetap berpegang pada garis politik bebas dan aktif sesuai amanat Pembukaan UUD 1945.
“Dewan Pimpinan MUI mendorong Pemerintah agar tetap berpegang pada amanat konstitusi dan lebih tegas menyuarakan di dunia internasional tentang positioning bangsa Indonesia yang mendukung perjuangan bangsa Palestina dalam mendapatkan hak kemerdekaannya,” katanya dalam Pengukuhan Pengurus MUI Pusat Masa Khidmat 2020-2025, Kamis (24/12/2020).
Seperti diberitakan sebelumnya, Chief Executive Officer International Development Finance Corporation (IDFC) Adam Boehler mengatakan akan dengan senang hati mendukung finansial Indonesia hingga US$1 miliar jika Indonesia mengembangkan hubungan dengan Israel, kata dalam sebuah wawancara seperti dikutip Aljazeera.com, Rabu (23/12/2020).
Sebagai informasi, IDFC merupakan sebuah lembaga investasi pemerintah Amerika Serikat untuk luar negeri.
Baca Juga
Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri telah berulang kali mengungkapkan bahwa Indonesia tetap akan menyatakan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina berdasarkan two state solution dan parameter internasional lain yang telah disepakati.
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam press briefing pada 16 Desember lalu.
“Hingga saat ini tidak terdapat niatan Indonesia untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel,” kata Retno.