Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korsel Tutup Obyek Wisata Selama Liburan Natal dan Tahun Baru

Angka harian kasus baru di negara itu kembali melonjak dari yang sebelumnya kurang dari 100 kasus pada awal bulan lalu menjadi rekor tertinggi 1.097 kasus pada Sabtu (19/12/2020).
Para karyawan dari sebuah perusahaan layanan desinfeksi membersihkan stasiun subway di tengah ketakutan Virus Corona di Seoul, Korea Selatan, Rabu (11/3/2020)./Antara
Para karyawan dari sebuah perusahaan layanan desinfeksi membersihkan stasiun subway di tengah ketakutan Virus Corona di Seoul, Korea Selatan, Rabu (11/3/2020)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Korea Selatan menyatakan akan menutup resor-resor ski dan atraksi wisata lainnya selama liburan Natal dan Tahun Baru di tengah lonjakan kasus virus Corona.

Angka harian kasus baru di negara itu kembali melonjak dari yang sebelumnya kurang dari 100 kasus pada awal bulan lalu menjadi rekor tertinggi 1.097 kasus pada Sabtu (19/12/2020).

Perdana Menteri Chung Sye-kyun pada Selasa (22/12/2020) mengumumkan langkah-langkah khusus yang akan diberlakukan mulai Kamis (24/12/2020) hingga 3 Januari 2021 guna menghambat penyebaran virus.

Dilansir dari Yonhap News, Sye-kyun mengungkapkan lokasi-lokasi yang akan ditutup mencakup 179 resor ski, tempat seluncur es, berbagai fasilitas lainnya, serta juga taman-taman nasional dan lokasi yang populer untuk menyaksikan matahari terbit pertama di awal tahun.

Penutupan tersebut sebelumnya diikuti oleh larangan perkumpulan yang melibatkan lima orang atau lebih dari hari Rabu (23/12/2020) hingga 3 Januari 2021. Pelarangan perkumpulan baru tersebut juga akan diberlakukan di Provinsi Gyeonggi yang bertetangga dan Kota Incheon.

Pelarangan itu berlaku bagi seluruh perkumpulan di dalam dan luar ruang kecuali pemakaman dan pernikahan. Pelanggaran akan dikenakan denda.

Pada Selasa (22/12/2020) Korea Selatan mencatat penambahan kasus positif Covid-19 baru sebanyak 869 kasus, termasuk 824 infeksi lokal, meningkatkan total beban kasus menjadi 51.460.

Penghitungan tersebut menandai penurunan dari 926 kasus pada Senin (21/12/2020), 1.097 kasus pada Minggu (20/12/2020), 1.053 kasus pada Sabtu (19/12/2020), dan 1.062 kasus pada Jumat (18/12/2020).

Sebanyak 24 orang meninggal dunia dalam 24 jam terakhir, meningkatkan jumlah kematian menjadi 722. Itu adalah hari kedua berturut-turut di mana negara melaporkan total kematian harian tertinggi. Tingkat kematian adalah 1,4 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rezha Hadyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper