Bisnis.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis akan melibatkan ribuan personel Polri untuk membantu Pemerintah melakukan proses vaksinasi covid-19.
Idham mengatakan bahwa Polri juga sudah siap memberikan pengamanan dan pengawalan agar proses distribusi vaksinasi covid-19 ke masyarakat bisa berjalan dengan aman.
Menurut Idham, total ada 9.668 tenaga medis dari Polri dan 1.948 dokter yang akan dilibatkan Polri dalam proses pengamanan dan pengawalan proses vaksinasi tersebut.
"Selain melakukan pengamanan dan pengawalan distribusi vaksin, Polri siapkan 9.668 tenaga medis dan 1.948 dokter," tuturnya, Selasa (22/12/2020).
Selain itu, kata Idham, Polri juga akan menyiapkan 1.356 bidan, 6.364 perawat, 622 fasilitas kesehatan dan 52 RS Bhayangkara ditambah lagi 570 fasilitas kesehatan tingkat pertama Polri.
"Pada 2019 terdapat 565 unit fasilitas kesehatan dan saat ini sudah mencapai 570 unit," katanya.
Baca Juga
Adapun, tenaga kesehatan, seperti dokter dan perawat, serta aparat Kepolisian dan Tentara Republik Indonesia (TNI) merupakan garda depan (front liners) yang akan mendapatkan injeksi vaksin Covid-19 terlebih dahulu.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) sekaligus Menteri Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto di Jakarta.
Menurut Airlangga, prioritas ini sesuai dengan instruksi dari Presiden Joko Widodo sekaligus mengikuti standar World Health Organization (WHO).
"Penetapan prioritas ini telah mengikuti standar yang diberikan oleh WHO dan juga melalui ITAGI [Indonesian Technical Advisory Group on Immunization] serta mereka yang ahli di bidangnya," katanya dalam keterangan resmi, Rabu (9/12/2020).