Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suharso Monoarfa dan Taj Yasin Berebut Kursi Ketua Umum PPP

Suharso Monoarfa dan Taj Yasin Maimoen akan bertarung memperebutkan posisi Ketua Umum PPP dalam Muktamar ke-IX PPP
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. Bisnis/Abdullah Azzam
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Nama Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen disebut akan bertarung memperebutkan posisi Ketua Umum PPP dalam Muktamar ke-IX PPP yang digelar pada 18-20 Desember 2020 di Makassar, Sulawesi Selatan.

Kabar majunya dua tokoh tersebut dibenarkan oleh Ketua Steering Committee (SC) Muktamar IX PPP Amir Uskara sebagaimana dikutip dari Antara, Jumat (18/12/2020).

"Sudah ada dua calon yang deklarasi, selain Pak Suharso adapula Pak Taj Yasin Maimoen. Untuk sahnya nanti sebagai calon setelah berkas di verifikasi," kata Amir.

Suharso Monoarfa saat ini merupakan Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP dan kini menjabat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas kabinet Kerja Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Sedangkan rivalnya, Taj Yasin Maimoen diketahui putra (Alm) KH Maimun Zubair, kini menjabat sebagai Wakil Gubernur Provinsi Jawa Tengah sekaligus Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kabupaten Jepara.

Uskara yang juga legislator DPR RI asal Sulsel itu mengemukakan pendaftaran untuk pemilihan ketua akan dilakukan saat acara Muktamar berlangsung. Aturannya jelas, syaratnya adalah pernah menjabat pengurus tingkat DPP pusat, maupun DPW atau provinsi selama satu priode.

Adapun melihat status Taj Yasin, menjabat Ketua DPC PPP tingkat kabupaten, apakah memenuhi syarat, Amir belum bisa memberikan jawaban apakah yang bersangkutan bersyarat atau tidak, sebab yang menentukan ada adalah Muktamirin (peserta).

"Saya belum bisa sampaikan apakah dia (Taj Yasin) bersyarat atau tidak, nanti dilihat pada saat verifikasi. Selanjutnya diserahkan ke Muktamirin apakah bersyarat atau bisa calon," kata dia.

Mengenai persiapan Muktamar ke-IX yang akan dibuka di Makassar 18 Desember 2020, kata dia, sudah rampung. Panitia telah menyiapkan dua hotel yakni Hotel Claro dan Hotel Mercure untuk mengurangi terjadinya kerumunan. Kedua hotel ini disiapkan karena saling berdekatan.

"Ada tiga ruangan kita gunakan, dua di Hotel Claro dan satu Hotel Mercure. Untuk pembukaan nanti di Hotel Claro dilaksanakan secara virtual dan rencananya dibuka oleh Presiden Jokowi dari istana Bogor," papar dia.

Muktamar PPP kali ini berbeda dari sebelumnya, karena masa pandemi coronavirus disease (COVID-19) protokol kesehatan menjadi hal utama yang diwajibkan. 

Selain Kota Makassar sebagai tempat pembukaan, pengurus PPP provinsi dan kabupaten kota lain juga menyaksikan di wilayah masing-masing karena telah dibagi menjadi 10 zona.

Muktamar IX PPP tahun ini bertemakan 'Merawat Persatuan dengan Pembangunan' digelar secara virtual pada 10 zona di Indonesia seperti Medan, Padang, Palembang, Tangerang, Bogor, Semarang, Surabaya, Samarinda, Manado dan Makassar.

"Jadi yang hadir itu (di Makassar) hanya pengurus inti, sebab saran dari Satgas COVID-19 Nasional dan Kapolri tidak melakukan mobilisasi peserta ke Makassar karena angka COVID-19 terus meningkat. Di Makassar hanya boleh hadir 125 orang dan maksimal 135 orang. Tapi saat pembukaan dibatasi hanya 200 orang dalam ruangan," katannya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Edi Suwiknyo
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper