Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hoaks Seperti Virus, Jubir Presiden Sebut 50 Persen Masyarakat Perlu Vaksinasi

Sebagaimana virus yang menyerang tubuh manusia, individu yang terpapar misinformasi dan disinformasi bisa menyebarkannya ke masyarakat yang lebih luas.
Juru Bicara Fadjroel Rahman seusai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (21/10/2019)/Bisnis-Amanda Kusumawardhani
Juru Bicara Fadjroel Rahman seusai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (21/10/2019)/Bisnis-Amanda Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman mengemukakan 50 persen dari populasi masyarakat setidaknya memerlukan ‘vaksinasi’ agar tidak terpapar penyebaran informasi tidak benar 

Fadjroel Rahman menjelaskan bahwa informasi tidak benar, baik yang disebarkan secara sengaja maupun tidak sengaja, menyebar 6 kali lebih cepat dibandingkan informasi benar. Selain itu, volumenya pun 10 sampai 20 kali lebih banyak.

“Ini yang harus kita hadapi saat ini, termasuk bagi kami sebagai juru bicara presiden,” kata Fadjroel dalam webinar Komunikasi Publik: Membangun Optimisme Indonesia 2021, Kamis (17/12/2020).

Sebagaimana virus yang menyerang tubuh manusia, dia mengemukakan individu yang terpapar misinformasi dan disinformasi bisa menyebarkannya ke masyarakat yang lebih luas. Dalam fenomena yang dia sebut sebagai infodemik ini, Fadjroel mengatakan setiap satu orang yang terpapar hoaks setidaknya bisa menyebarkan ke dua orang lainnya.

“Satu orang bisa menyebarkan ke dua orang, 1 dikurang setengah yakni setengah. Maka setidaknya kita harus memvaksinasi sekitar 50 persen dari masyarakat indonesia yang terpapar disinformasi dan misinformasi. Untuk melakukan detoksifikasi, kita harus melakukan vaksinasi informasi terhadap 50 persen masyarakat indonesia,” jelasnya.

Dia pun menyarankan sejumlah langkah agar masyarakat digital Indonesia bisa lebih menyaring informasi yang diterima, diantaranya kritis dalam menanggapi informasi dan menciptakan kontranarasi terhadap isu yang tidak benar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper