Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Uni Eropa Sepakat Vaksinasi Covid-19 Massal pada 23 Desember

Jerman juga siap untuk memulai vaksinasi massal dengan segera.
Di dalam pabrik produksi vaksin Sinopharm di Beijing. /Xinhua-Bloomberg
Di dalam pabrik produksi vaksin Sinopharm di Beijing. /Xinhua-Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan kemarin bahwa dia telah menerima jaminan kalau Badan Obat Eropa (EMA) menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 pada 23 Desember 2020.

Spahn mengatakan kepada wartawan di Berlin bahwa dia menyambut laporan media Jerman yang mengatakan EMA akan menyelesaikan proses persetujuan vaksin Virus Corona Pfizer-BioNTech paling lambat 23 Desember, bukan pada pertemuan 29 Desember mendatang.

“Tujuan kami adalah persetujuan sebelum Natal,” kata Spahn seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Rabu (16/12/2020).

Dia menegaskan,  bahwa pihaknya masih ingin melakukan vaksinasi pada tahun ini.

Ketika ditanya apakah telah menerima konfirmasi langsung bahwa vaksin itu akan disetujui, Spahn mengatakan: "kalau tidak, saya tidak akan mengatakan itu".

Bagaimanapun juga, Uni Eropa harus mengumumkannya.

Spahn tidak mengatakan dari siapa dia menerima konfirmasi, dan EMA tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.

EMA menyatakan pada Selasa (15/12/2020), bahwa pihaknya telah memajukan pertemuan 29 Desember menjadi 21 Desember.

Spahn sebelumnya menyatakan ketidaksabarannya dengan EMA selama berhari-hari dan mengingatkan bahwa Jerman telah menciptakan sekitar 440 pusat vaksinasi serta  mengaktifkan sekitar 10.000 dokter dan staf medis.

Selain itu, Jerman juga siap untuk memulai vaksinasi massal dengan segera.

Italia, tempat wabah Virus Corona Eropa merebak pada bulan Februari dan sekarang memimpin benua itu dalam jumlah kematian Covid-19, juga mendesak proses persetujuan yang aman dan dipercepat.

“Harapan saya adalah EMA, sesuai dengan semua prosedur keselamatan, dapat menyetujui vaksin Pfizer-BioNTech lebih awal dari yang diharapkan dan vaksinasi juga dapat dimulai di negara-negara Uni Eropa secepat mungkin,” kata Menteri Kesehatan Italia, Roberto Speranza dalam sebuah pernyataan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper