Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Diminta Jelaskan Efikasi Sinovac dan Fokus ke Vaksin Merah Putih

Hal itu dikemukakan Anggota Komisi IX Kurniasih Mufidayati dalam diskusi Empat Pilar MPR RI bersama Ketua MUI Pusat, Asrorun Niam Sholeh di Gedung DPR, Selasa (15/12/2020).
Vaksin kemudian akan dilakukan pengambilan sampel untuk pengujian mutu oleh tim dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Bio Farma. /presidenri.go.id
Vaksin kemudian akan dilakukan pengambilan sampel untuk pengujian mutu oleh tim dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Bio Farma. /presidenri.go.id

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Pusat harus mendukung penuh anggaran pengembangan vaksin Merah Putih untuk menanggulangi wabah Covid-19. Pada saat yang sama, pemerintah diminta menjelaskan efikasi vaksin Sinovac asal China yang sudah hadir di Indonesia.

Demikian dikemukakan oleh Anggota Komisi IX DPR Kurniasih Mufidayati dalam diskusi Empat Pilar MPR RI bertajuk Menanti Sertifikasi Halal Vaksin Covid-19 bersama Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Asrorun Niam Sholeh di Gedung DPR, Selasa (15/12/2020).

Menurutnya, langkah penting yang harus dilakukan agar vaksin Merah Putih segera tersedia, dengan memberikan anggaran besar dan tidak terbatas dalam pengembangan vaksin.

“Kita mendorong agar pemerintah memberi anggaran besar dan fokus untuk mempercepat pengembangan vaksin Merah Putih,” katanya. Kurniasih menjelaskan, sangat penting bagi Indonesia menerapkan kemandirian dalam vaksin Covid-19 sehingga dukungan anggaran perlu diberikan secara luas.

Terkait calon vaksin sinovac dari China, politisi PKS itu mengatakan intinya vaksin untuk keselamatan rakyat Indonesia. Jadi harus jelas efikasi dari vaksin asal China tersebut.

Dalam kesempatan itu, Ketua MUI Pusat, Asrorun Niam Sholeh mengatakan hingga saat ini pihaknya masih menunggu kelengkapan dokumen dari produsen vaksin Sinovac sebagai syarat untuk mengeluarkan sertifikasi halal.

"MUI konsen memberikan prioritas pembahasan terkait dengan aspek kehalalan. Tetapi kalau terkait dengan kapannya, ini tergantung pemenuhan dokumen yang dari Sinovac dan dari pihak pemasoknya," kata Asrorun.

Dia mengatakan bahwa pada Senin auditor bersama Komisi Fatwa MUI telah melakukan kajian atas hasil auditing vaksin Sinovac.

"Dari hasil telaah ada dokumen khususnya terkait dengan tahapan penumbuhan fero cell dan penumbuhan virus. Kemudian masih ada dokumen yang akan diserahkan Sinovac. Dan Sinovac berkomitmen untuk memenuhi itu," kata Asrorun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper