Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pak Luhut, Singapura Telikung RI Jadi Hub Vaksin Covid-19 di Asean Lho!

Singapura akan menjadi hub distribusi vaksin dari Eropa ke Asia Tenggara dan Pasifik Barat Daya, sedangkan Indonesia didukung China menjadi produsen vaksin Covid-19. Tapi, kira-kira kalau adu balap, produksi dan distribusi duluan mana ya?
Petugas mengecek kontainer berisi vaksin Covid-19 saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (6/12/2020). Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan perusahaan farmasi Sinovac, China, tiba di tanah air untuk selanjutnya akan diproses lebih lanjut ke Bio Farma selaku BUMN produsen vaksin. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Petugas mengecek kontainer berisi vaksin Covid-19 saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (6/12/2020). Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan perusahaan farmasi Sinovac, China, tiba di tanah air untuk selanjutnya akan diproses lebih lanjut ke Bio Farma selaku BUMN produsen vaksin. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, JAKARTA – Pada medio Oktober 2020, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan bertandang ke China. Misinya adalah pengadaan vaksin Covid-19 sekaligus menjadi produsen utama di kawasan Asia Tenggara.

Kala itu, Menteri Luar Negeri China Wang Yi kepada Luhut Pandjaitan memberikan lampu hijau agar perusahaan China berkolaborasi dengan Indonesia sebagai hub manufaktur (manufacturing hub) untuk vaksin Covid-19 di Asia Tenggara.

Pada saat itu juga Indonesia telah menjalin kerja sama dengan tiga produsen vaksin Covid-19 asal China yaitu Sinovac, Sinopharm, dan Cansino.

“China bersedia bekerja sama dengan Indonesia dalam penelitian, produksi dan distribusi vaksin, serta mendukung pertukaran antar lembaga penelitian medis terkait untuk membantu memastikan akses ke vaksin yang terjangkau di seluruh kawasan dan dunia,” kata Wang Yi yang juga Anggota Dewan Negara China, Senin (12/10/2020).

Luhut pun antusias menyambut komentar Wang Yi. Dia berharap banyak kerja sama bilateral dengan China tersebut bisa terlaksana. Mulai dari kerja sama antar rumah sakit, pertukaran dokter dan tenaga kesehatan, serta kolaborasi riset dan produksi vaksin antarkedua negara.

Pada kunjungan itu, Pemerintah RI diwakili oleh Luhut Pandjaitan bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Duta Besar RI Djauhari Oratmangun, dan Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir bertemu dengan pimpinan produsen vaksin Covid-19, yaitu Cansino, G42/Sinopharm, dan Sinovac.

Pertemuan itu bertujuan untuk memfinalisasi pembelian vaksin Covid-19 yang telah dijajaki oleh Menteri BUMN dan Menteri Luar Negeri dan dalam konteks persiapan eksekusi vaksinasi, transfer teknologi, dan penjajakan regional production di Indonesia.

Dengan kunjungan itu, pemerintah pun cukup optimistis dengan menargetkan program vaksinasi Covid-19 dilaksanakan pada awal November tahun ini. Hal itu seiring dengan akan didatangkannya vaksin virus Corona (Covid-19) dari sejumlah produsen vaksin, khususnya dari China.

Namun, kenyataannya vaksin tersebut baru datang pada 6 Desember 2020 dengan jumlah sebanyak 1,2 juta dosis. Pada bulan ini, bakal menyusul sebanyak 1,8 juta dosis vaksin dan 15 juta dalam bentuk bahan baku.

Vaksin itu pun tidak bisa langsung disuntikkan, karena menunggu izin penggunaan darurat dan sertifikasi halal dari Badan Pengunaan Obat dan Makanan (BPOM) serta Majelis Ulama Indonesia. Tahap awal vaksin akan diberikan kepada tenaga medis, dan diproyeksi baru bisa dilakukan pertengahan Januari 2021.

Kembali ke komitmen China untuk menjadikan Indonesia produsen vaksin Covid-19, sebenarnya bahan baku vaksin bulk atau konsentrat vaksin ready to fill disediakan oleh produsen dari China. Indonesia, melalui BUMN, akan mengolah menjadi vaksin.

Adapun komitmen tahun ini dari Cansino sebanyak 100.000 vaksin (single dose) pada November 2020, tetapi hingga Desember belum ada hilal mengenai pengiriman vaksin ini. Kemudian, sekitar 15 juta - 20 juta untuk 2021.

G42/Sinopharm menyanggupi 15 juta dosis vaksin (dual dose) tahun ini. Sebanyak 5 juta dosis akan mulai datang pada November 2020, tetapi ini pun belum ada pengiriman hingga pertengahan Desember ini.

Pak Luhut, Singapura Telikung RI Jadi Hub Vaksin Covid-19 di Asean Lho!

Di dalam pabrik produksi vaksin Sinopharm di Beijing. /Xinhua-Bloomberg

Sementara itu, Sinovac menyanggupi 3 juta dosis vaksin hingga akhir Desember 2020, dengan komitmen pengiriman 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) pada minggu pertama November dan 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) lagi pada minggu pertama Desember 2020, ditambah 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk.

Pada 2021, Sinopharm mengusahakan 50 juta (dual dose), Cansino 20 juta (single dose), Sinovac 125 juta (dual dose). Single dose artinya satu orang hanya membutuhkan 1 dosis vaksinasi, sementara dual dose membutuhkan 2 kali vaksinasi untuk satu orang.

Kala itu, vaksin dari ketiga perusahaan tersebut diketahui sudah masuk pada tahap akhir uji klinis tahap ke-3 dan dalam proses mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) di sejumlah negara.

Cansino melakukan uji klinis tahap ke-3 di China, Arab Saudi, Rusia dan Pakistan. G42/Sinopharm melakukan uji klinis tahap ke-3 di China, Uni Emirat Arab (UEA), Peru, Moroko dan Argentina.

Sementara itu, Sinovac melakukan uji klinis tahap ke-3 di China, Indonesia, Brazil, Turki, Banglades, dan Chile. EUA dari Pemerintah China telah diperoleh ketiga perusahaan tersebut pada Juli 2020. Pemerintah UAE ikut memberikan izin darurat kepada G42/Sinopharm.

Manuver Singapura

Di tengah masih belum jelasnya vaksinasi di Indonesia, Singapura tiba-tiba menyatakan siap menjadi pusat pergerakan atau hub vaksin Covid-19 di Asean. Hub vaksin itu terutama terkait dengan pengiriman dari Eropa ke Asia Tenggara dan Pasifik Barat Daya.

Ho Yuen Sang, Direktur Industri Penerbangan di Civil Aviation Authority of Singapore (CAAS), mengatakan Singapura dapat memainkan peran distribusi untuk area di mana infrastruktur untuk menangani volume besar vaksin mungkin terbatas.

Singapura sendiri menyatakan menggunakan vaksin Pfizer untuk vaksinasi virus corona kepada warganya dan orang asing yang tinggal di negara tersebut. Singapura telah memborong vaksin lebih banyak dari jumlah warganya, seperti halnya dilakukan pemerintah Jepang.

Seperti diketahui, vaksin Pfizer perlu disimpan pada suhu minus 70 derajat Celcius, dan Moderna perlu disimpan pada suhu minus 20 derajat Celcius.

Pak Luhut, Singapura Telikung RI Jadi Hub Vaksin Covid-19 di Asean Lho!

Vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu malam, 6 Desember 2020./Istimewa

Ho mengatakan konektivitas udara Singapura serta kemampuannya untuk menyimpan pengiriman pada suhu rendah menempatkannya dalam posisi yang baik untuk menyimpan sementara vaksin. Dia berbicara pada jumpa pers kemarin oleh Changi Ready Taskforce untuk menjelaskan kesiapan Singapura menangani kargo udara vaksin Covid-19.

Satuan tugas, yang dipimpin bersama oleh CAAS dan Changi Airport Group (CAG), terdiri dari 18 anggota, termasuk Singapore Airlines (SIA), penangan darat, mitra logistik, dan pihak berwenang.

Mengenai kemampuan Singapura untuk memelihara rantai dingin, Direktur Pengelola CAG Lim Ching Kiat mengungkapkan telah banyak menekankan pada penguatan keunggulan kompetitif Changi dalam hal pengiriman kargo farmasi. 

"Jadi Bandara Changi khususnya dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi hub pilihan utama untuk pengiriman farmasi."

Dia juga mengungkapkan selusin perusahaan di hub udara Changi telah menerima sertifikasi internasional untuk penanganan farmasi, dan penangan darat Sats & dnata juga telah berinvestasi dalam kemampuan untuk menangani rantai dingin.

Satgas tersebut mengatakan bahwa SIA juga mengoperasikan beberapa penerbangan mingguan ke pusat farmasi utama Eropa, seperti Amsterdam, Brussels dan Frankfurt, dan memiliki jaringan yang luas di Asia Tenggara dan Pasifik Barat Daya, yang mencakup Australia dan Selandia Baru.

Batch pertama vaksin Pfizer sedang diproduksi di kota Puurs di Belgia dan akan diangkut dari Brussel. Pemain logistik utama seperti DHL, FedEx dan UPS juga memiliki hub regional di Singapura dengan konektivitas jaringan yang kuat dari Bandara Changi.

Memang ada beda antara Singapura dengan Indonesia. Singapura akan menjadi hub distribusi vaksin dari Eropa ke Asia Tenggara dan Pasifik Barat Daya, sedangkan Indonesia didukung China menjadi produsen vaksin Covid-19. Tapi, kira-kira kalau adu balap, produksi dan distribusi duluan mana ya?


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper