Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Arab Saudi Gelar Vaksinasi Sebelum Ganti Tahun

Pasokan pertama vaksin produksi Pfizer-BioNTech akan tiba di Saudi dalam beberapa hari ke depan dan akan mendapatkan persetujuan dari Kerajaan segera.
Suasana Al Balad, yang sering disebut sebagai Kota Tua Jeddah, Arab Saudi, Minggu (2/9/2018)./Antararnrn
Suasana Al Balad, yang sering disebut sebagai Kota Tua Jeddah, Arab Saudi, Minggu (2/9/2018)./Antararnrn

Bisnis.com, JAKARTA – Arab Saudi diperkirakan akan menyetujui penggunaan vaksin produksi Pfizer-BioNTech pekan ini dan memulai vaksinasi sebelum tahun 2021.

Dilansir dari Arab News, Wakil Menteri Kesehatan Masyarakat Saudi dr. Hani Jokhdar mengatakan bahwa vaksinasi akan akan dimulai sebelum akhir tahun. Pasokan pertama vaksin ini akan tiba di Saudi dalam beberapa hari ke depan.

Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa imunisasi sebelum akhir tahun ini merupakan tahap pertama. Tahap ini akan terus dilaksanakan hingga akhir Maret 2021 mendatang.

Imunisasi ini diprioritaskan kepada penduduk berusia di atas 65 tahun, petugas kesehatan, penderita obesitas, individu dengan penekan auto-imun atau yang menderita penyakit auto-imun, dan mereka yang menderita penyakit kronis.

Sementara itu, fase kedua imunisasi akan berlangsung dari Maret hingga Juni, dan akan menargetkan penduduk yang berusia di atas 50 tahun dan yang menderita asma, diabetes, penyakit jantung kronis, penyakit paru obstruktif kronik, atau kanker.

Para guru dan pendidik akan diikutsertakan dalam tahap vaksin mulai Juli 2021, sedangkan pekerja sektor swasta dan pemerintah akan diberikan vaksin mulai September tahun depan.

Kementerian mengatakan vaksinasi Covid-19 digratiskan untuk semua penduduk mulai September mendatang di pusat-pusat yang ditunjuk.

Berdasarkan data Pemerintah Arab Saudi, kasus baru harian mencapai 166 kasus pada Sabtu (12/12) dengan korban meninggal mencapai 13 jiwa. Sehingga, jumlah kasus positif di Kerajaan mencapai 359.749, dengan korban meninggal menyentuh 6.036 jiwa.

Wilayah Riyadh mencatat kasus tertinggi dengan 40 kasus, diikuti oleh Jeddah dengan 17 kasus, Yanbu 14 kasus, diikuti Mekah dengan 10 kasus.

Sementara itu, jumlah orang yang telah pulih bertambah 239 menjadi 350.347 orang. Kasus aktif pada Sabtu mencapai 3.366 kasus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Arab News
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper