Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wamenag Imbau Ormas Islam: Dakwah Itu Menasihati, Bukan Memaki!

Saat ini tingginya gairah masyarakat untuk memperoleh informasi dan ilmu, termasuk ilmu agama, terkendala dengan rendahnya tingkat literasi di tengah masyarakat.
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi/Kemenag
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi/Kemenag

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi mengajak ormas Islam agar berkomitmen dalam dakwah amar ma'ruf (menegakkan kebenaran) dan nahyi munkar (mencegah keburukan) yang mengedepankan kebijaksanaan.

Wamenag mengakui adanya pergeseran pemahaman sebagian orang dalam memaknai tugas dakwah amar ma'ruf nahi munkar. Menurutnya, kebanyakan pihak memahami jika melaksanakan amar ma'ruf dengan cara lembut, bijak, dan penuh kedamaian, maka nahyi munkar harus dengan cara keras.

Hal tersebut, kata Wamenag, tidak sepenuhnya benar. "Rasulullah mengajarkan untuk melaksanakan amar ma'ruf nahyi munkar itu harus dengan penuh kebijaksanaan, contoh yang baik dan berdiskusi dengan cara yang lebih baik," ujar Wamenag saat memberikan sambutan pada Dialog Ormas Islam Tingkat Pusat di Jakarta, Rabu (9/12/2020).

Menurutnya, dakwah itu mengajak bukan mengejek, merangkul bukan memukul, ramah bukan marah-marah, dan menasihati bukan memaki-maki.

Dia menilai saat ini para ulama dihadapkan pada tantangan perubahan zaman di era keterbukaan informasi dan era digital. Sayangnya, tingginya gairah masyarakat untuk memperoleh informasi dan ilmu, termasuk ilmu agama, terkendala dengan rendahnya tingkat literasi di tengah masyarakat.

Faktor tersebut berdampak pada maraknya hoax di tengah masyarakat, termasuk hoax berkenaan dengan isu keagamaan. Alhasil, media sosial dipenuhi konten berisikan ujaran kebencian mengatasnamakan agama.

“Hal ini bisa melahirkan intoleransi di tengah masyarakat, serta menjadi tantangan pada keharmonisan kehidupan berbangsa,” ungkapnya.

Sehubungan itu, kata Wamenag, pemerintah melalui Kementerian Agama tengah mengintensifkan penguatan moderasi beragama. Dalam Islam, dikenal juga istilah Islam wasathiyah, Islam jalan tengah di antara ektrem tekstualis yang ultrakonservatif, dan ektrem liberal yang tercerabut dari teks-teks agama.

"Pemerintah akan selalu mendukung setiap pihak yang turut mensukseskan hadirnya nilai-nilai yang dituju dari kampanye moderasi beragama," sambungnya.

Wamenag menilai, eksistensi ormas Islam menjadi sangat penting untuk mengembangkan pemahaman keagamaan yang adil dan seimbang di tengah masyarakat.

Sebagai mitra pemerintah, ormas Islam diharapkan dapat bekerjasama dengan pemerintah dalam melaksanakan tugas dakwah amar ma'ruf nahyi munkar, yakni menyuruh melaksanakan kebaikan dan mencegah kemungkaran.

“Ajaklah ke jalan Tuhanmu dengan hikmah, tutur kata yang baik, dan berdiskusilah dengan mereka dengan baik,” tutup Wamenag sembari membacakan ayat Quran Surat an-Nahl Ayat 125.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper