Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Heboh Rizieq Shihab, Jusuf Kalla: Ada Kekosongan Pemimpin di Kalangan Umat Islam

Terkait anggapan adanya ancaman dari kepulangan HRS terhadap pemerintahan sampai menyangkut keutuhan NKRI, menurut JK tak sampai sejauh itu.
Massa menunggu kedatangan Habib Rizieq Shihab di Markas Besar FPI, Petamburan, Jakarta, Selasa (10/11/2020). /Antara
Massa menunggu kedatangan Habib Rizieq Shihab di Markas Besar FPI, Petamburan, Jakarta, Selasa (10/11/2020). /Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Kepulangan Habib Rizieq Shihab (HRS)  yang disambut puluhan ribu orang tak disangka-sangka oleh berbagai pihak. Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) menilai, penyambutan tersebut menjadi cermin adanya rasa kekosongan kepemimpinan di kalangan umat Islam

JK mengungkapkan, tidak menyangka penyambutan kepulangan Rizieq akan seramai itu. Dia tidak menyangka karisma sebagai pimpinan informal bisa sebesar itu.

“Ini menunjukkan bahwa ini ada kekosongan kepemimpinan di kalangan umat Islam, sehingga mereka mencari tokoh seperti Habib Rizieq. Ini harusnya menjadi bahan evaluasi untuk partai-partai berbasis Islam,” kata JK saat diwawancara Claudius Boekan.

Hal ini, menurut JK juga bagi cermin masih banyak aspirasi masyarakat yang belum bisa diwakili oleh organisasi-organisasi apakah itu politik atau organisasi masyarakat dan sebagainya.

“Mungkin karena partai-partai itu tidak memberikan warna yang kuat. Walaupun apa yang diperjuangan oleh HRS tidak jelas juga. Tapi ada kekosongan di mana masyarakat ingin ada menyalurkan aspirasinya. Maka harus menjadi bagian dari evaluasi organisasi Islam dan pemerintah, apa yang tersendat. Aspirasi apa yang tidak tersalurkan,” jelasnya.

Terkait anggapan adanya ancaman dari kepulangan HRS terhadap pemerintahan sampai menyangkut keutuhan NKRI, menurut JK tak sampai sejauh itu.

“Intinya hanya seperti ada kekosongan kepemimpinan umat Islam yang punya idealisme yang berbeda, yang ingin tersalurkan,” kata dia.

Pada kasus kerumunan massa di tengah pandemi Covid-19, memang terjadi kesalahan, karena menyebabkan kerumunan. Meskipun banyak kasus lain terkait kerumunan, tapi kerumunan pada kepulangan HRS menjadi yang terbesar.

“Ini jelas salah, berkumpul tanpa jarak. Terlepas dari kasus kerumunan, kalau ada permintaan rekonsiliasi dengan pemerintah. Menurut Pak Mahfud tidak perlu yang ada direkonsiliasikan. Menurut saya benar Pak Mahfud, sekarang tidak ada substansi, tidak ada masalah yang harus direkonsiliasikan,” kata JK.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper