Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan Inggris berencana untuk meluncurkan dua vaksin Virus Corona pada Desember 2020, sebelum program resmi dimulai secara massal pada awal 2021.
Hancock mengatakan, harapannya dengan penggunaan vaksin kehidupan Inggris bisa kembali normal pada musim semi 2021.
Kabar peluncuran vaksin tersebut didasarkan pada hasil uji coba yang diumumkan oleh Universitas Oxford dan AstraZeneca Plc. yang menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 yang dibuat dapat mencegah sebagian besar orang terkena Covid-19.
Hal itu juga menyusul hasil positif dari vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer Inc. pada bulan ini. Namun, keduanya masih perlu diuji lebih lanjut oleh regulator kesehatan Inggris sebelum dapat diberikan kepada publik.
“Jika semua ini berjalan dengan baik dalam beberapa pekan ke depan, kami melihat potensi untuk memulai program vaksinasi bulan depan untuk vaksin Oxford-AstraZeneca serta vaksin Pfizer. Tetapi secara umum sebagian besar peluncuran akan dilakukan pada tahun Baru, "kata Hancock, dilansir Bloomberg, Senin (23/11/2020).
Dia yakin setelah perayaan Paskah tahun depan, segalanya benar-benar dapat mulai kembali normal.
Baca Juga
Data vaksin menambah optimisme bahwa Pemerintah Inggris sudah mulai bisa menekan gelombang penularan virus setelah adanya gelombang kedua infeksi Covid-19 yang memaksa Inggris melakukan lockdown kedua sepanjang November.
“Kasus virus jelas mulai turun, dan para menteri sedang mendiskusikan cara melonggarkan aturan supaya keluarga-keluarga bisa berkumpul saat Natal. Perdana Menteri Boris Johnson akan mengumumkan strategi musim dingin baru di Parlemen pada hari Senin [23/11/2020],” ujar Hancock.
Johnson juga rencananya akan mengumumkan peningkatan testing besar-besaran di masyarakat, sebagai bagian dari rencana untuk memberlakukan kembali pembatasan berjenjang untuk menggantikan aturan lockdown di seluruh Inggris.
Program, yang akan diujicobakan di Liverpool, barat laut Inggris, akan diumumkan oleh perdana menteri bersamaan dengan pengetatan pembatasan di daerah-daerah yang paling parah terkena dampak infeksi Covid-19, serta mengeluarkan pedoman untuk melakukan kunjungan keluarga selama liburan Natal.
"Peningkatan dalam kasus baru semakin melandai, tetapi masalahnya belum selesai. Dengan melakukan testing lebih banyak dan vaksinasi yang harapannya sudah di depan mata, sistem pembatasan berjenjang di tiap wilayah akan membantu mengendalikan virus itu,” ujar Johnson.
Langkah itu diambil dalam upaya menyeimbangkan ekonomi di Inggris, di mana restoran, bar, dan banyak toko boleh kembali buka setelah diminta tutup sejak 5 November untuk menghambat penyebaran pandemi.