Bisnis.com, JAKARTA – International Monetary Fund (IMF) memperingatkan pemulihan ekonomi global akan kehilangan momentumnya akibat pandemi Covid-19 yang mulai melonjak kembali di sejumlah negara.
Managing Director Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva mengatakan stimulus ekonomi masih sangat diperlukan untuk mendukung pemulihan ekonomi.
IMF mencatat pemerintah di dunia telah mengucurkan dana stimulus untuk mendukung ekonomi hingga US$12 triliun selama pandemi Covid-19.
Jumlah ini, menurutnya, masih belum cukup untuk mendorong pemulihan ekonomi sehingga ia menilai pemerintah harus melakukan koordinasi strategis guna memastikan keefektifan stimulus tersebut.
Tak hanya itu, ia pun menyinggung perkembangan apapun mengenai vaksin akan memberikan kepercayaan diri bagi masyarakat dunia.
IMF memprediksi ekonomi dunia bakal menyusut 4,4 persen pada tahun ini, penurunan terburuk sejak 1930. Lembaga donor internasional ini meyakini ekonomi dunia mulai terdongkrak 5,2 persen pada tahun depan meski pemulihan tidak berjalan secara merata.
Baca Juga
Selain China, aktivitas ekonomi pada tahun depan akan berjalan lebih lambat dibandingkan tahun lalu di sebagian besar negara maju.
“Kenaikan angka infeksi Covid-19 di sejumlah negara menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi kali ini menjadi sangat tidak pasti,” katanya, dikutip dari bbc.com, Jumat (20/11/2020).
Saat ini, IMF menyatakan peningkatan ekonomi di beberapa negara termasuk Amerika Serikat, Jepang, dan Uni Eropa menunjukkan penguatan dibandingkan estimasi, meski harus kehilangan jutaan lapangan pekerjaan.
Namun, IMF mengingatkan bahwa efek pandemi akan melukai masa depan pemulihan ekonomi misalnya menghambat aktivitas pendidikan dan memperdalam kesenjangan ekonomi.