Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IMF: Hadapi Covid-19, Permudah Perdagangan Sektor Teknologi Medis

Seruan itu disampaikan Georgieva menjelang KTT para pemimpin G-20 minggu ini.
Managing Director International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva dalam konferensi pers virtual Spring Meetings 2020/ Bloomberg - Andrew Harrer
Managing Director International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva dalam konferensi pers virtual Spring Meetings 2020/ Bloomberg - Andrew Harrer

Bisnis.com, JAKARTA - Managing Director Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva mengatakan  bahwa ekonomi global menghadapi jalan yang sulit akibat wabah Covid-19, sehingga negara harus menghilangkan hambatan perdagangan pada sektor teknologi medis untuk membantu pemulihan ekonomi global.

Seruan itu disampaikan Georgieva menjelang KTT para pemimpin G-20 minggu ini pada  saat negara-negara bergulat dengan dampak dari pandemi yang telah menewaskan lebih dari 1,3 juta orang, dan menyebabkan kontraksi tajam dalam pertumbuhan ekonomi.

"Meski solusi medis untuk krisis sekarang sudah di depan mata, namun jalur ekonomi ke depan tetap sulit dan rawan kemunduran," kata Georgieva seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Jumat (20/11/2020).

Perusahaan farmasi besar sekarang masih melakukan uji vaksin untuk melawan Virus Corona di tengah lonjakan global dalam kasus yang menyebabkan beberapa negara memberlakukan kembali pembatasan untuk mengekang penularan.

"Kebangkitan infeksi adalah pengingat yang kuat bahwa pemulihan ekonomi yang berkelanjutan tidak dapat dicapai di mana pun kecuali kita mengalahkan pandemi di mana-mana," kata Georgieva.

Dia menyerukan semua negara untuk bekerja sama memastikan pasokan yang memadai dari vaksin, tes dan obat-obatan, serta upaya multilateral dalam pembuatan, pembelian dan distribusi vaksin terutama di negara-negara miskin.

Dia juga meminta menghapus pembatasan perdagangan baru-baru ini pada semua barang dan layanan medis, termasuk yang terkait dengan vaksin.

Pandemi Covid-19 telah menyebabkan lebih dari 1,3 juta kematian di seluruh dunia dan menimbulkan korban yang menyedihkan pada ekonomi global.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper