Bisnis.com, JAKARTA - Presiden terpilih Joe Biden dipastikan sebagai pemenang di negara bagian Georgia setelah dilakukan penghitungan suara ulang sebagaimana dituntutut tim kampanye Presiden Donald Trump.
Sebagai kaum Demokrat pertama yang mengambil alih kemenangan di negara bagian itu sejak Bill Clinton pada tahun 1996, Biden memenangkan 16 suara electoral college sebagai bagian dari kemenangan dengan skor 306-232.
Menurut pejabat pemilihan setempat juga telah menyatakan kemenangan Biden lebih dari dua minggu setelah hari pemilihan.
Penghitungan ulang tersebut mengakibatkan pejabat di empat kabupaten menemukan total sekitar 5.800 suara. Sebagai hasilnya, Trump meraih sekitar 1.400 suara lebih sedikit dari Biden, tetapi tetap kalah. Sekretaris Negara Bagian Georgia Brad Raffensperger mengatakan bahwa tidak ada bukti kecurangan atau penipuan yang meluas.
"Penghitungan ulang suara bersejarah pertama di seluruh negara bagian Georgia telah menegaskan kembali bahwa sistem pemungutan suara melalui surat di negara bagian itu akurat dan hasilnya telah dilaporkan," ujarnya seperti dikutip TheGuardian.com, Jumat (20/11/2020).
Dia menyampaikan penghargaan atas kerja keras para pejabat pemilu kabupaten dan tingkat lokal yang bergerak cepat untuk melakukan dan menyelesaikan tugas penting dalam waktu singkat.
Donald Trump menolak untuk mengakui kekalahannya dan mempertanyakan hasil penghitungan suara di negara bagian termasuk Georgia dan meminta penghitungan ulang atau penundaan sertifikasi sambil membuat tuduhan liar dan tidak berdasar tentang kecurangan pemilu.
Presiden terus melakukannya hingga kemarin dengan referensi khusus ke Georgia, sebelum hasilnya dikonfirmasi.