Bisnis.com, JAKARTA - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bakal menggelontorkan dana senilai US$100 juta atau senilai Rp1,4 triliun untuk membantu 7 negara dalam mencegah kelaparan yang dipicu oleh konflik, ekonomi yang merosot, perubahan iklim dan pandemi Covid-19.
Hal itu diungkapkan Kepala Bantuan PBB Mark Lowcock, Selasa (16/11/2020) waktu setempat. Dana itu digelontorkan PBB dari dana darurat badan dunia.
Bila dirincikan, maka sekitar US$30 juta atau Rp422 miliar akan dialokasikan untuk membantu Yaman, sedangkan US$15 juta atau Rp211 miliar masing-masing di Afghanistan dan timur laut Nigeria.
Selain itu, sekitar US$7 juta atau Rp98 miliar masing-masing dialokasikan untuk Sudan Selatan dan Republik Demokratik Kongo dan US$6 juta atau Rp84 miliar di Burkina Faso.
Lowcock mengatakan US$20 juta atau Rp281 miliar juga telah disisihkan untuk mengantisipasi situasi yang memburuk di Ethiopia.
"Prospek kembali ke dunia di mana kelaparan biasa terjadi akan menyayat hati, di dunia di mana ada lebih dari cukup makanan untuk semua orang. Kelaparan mengakibatkan kematian yang menyiksa dan memalukan," kata Lowcock.
Baca Juga
Dia mengatakan kelaparan akan berdampak signifikan pada suatu negara dan berlangsung lama.
Hampir US$500 juta atau Rp7,04 triliun telah dibayarkan ke Dana Tanggap Darurat Pusat PBB pada 2020.
Dana ini digunakan untuk memungkinkan badan dunia menanggapi dengan cepat krisis kemanusiaan baru atau keadaan darurat yang kekurangan dana tanpa harus menunggu sumbangan yang dialokasikan.