Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim pemerintah selalu memperhatikan masalah lingkungan. Dia meminta IMF dan World Bank tidak perlu mengajari Indonesia terkait lingkungan.
“Jadi saya bilang kalian jangan ajarin kami mengenai lingkungan,” kata Luhut saat webinar Universitas Gadjah Mada, Rabu (17/11/2020).
Dia memberi contoh pada 2015 ikut menangani kebakaran hutan yang mencapai 2 juta hektare. Perlahan kondisi itu dinilai kian membaik. Tahun lalu dan tahun ini, kebakaran hutan dalam negeri diklaim kurang dari 150.000 hektare.
Bahkan lanjutnya, kebakaran hutan di Amerika mencapai 4 juta hektare, Australia 6 juta dan di sejumlah negara lain. Meski begitu, banyak kalangan hanya melihat kebakaran di Indonesia.
Pada kesempatan itu, Luhut Pandjaitan menolak bantuan World Bank dan IMF untuk penanganan Covid-19. Dia malah meminta bantuan untuk peremajaan mangrove.
Dia menceritakan tentang tawaran bantuan dari World Bank saat pertemuan di Washinton DC, Amerika Serikat. Pertemuan itu untuk menjelaskan tentang penanganan pandemi dan ekonomi kepada dua lembaga internasional itu.
Baca Juga
“World Bank menawarkan banyak sekali bantuan. Tapi saya katakan kita cukup. Kami menyiapkan budget [kata World Bank]. Saya bilang cukup,” ujarnya.
Karena ditolak, World Bank lanjut Luhut menanyakan kepadanya tentang bantuan lain yang dapat diberikan. Menko Marves itu lantas meminta World Bank membantu Indonesia untuk program replanting mangrove sekitar 630.000 hektare.
“Itu adalah the largest mangrove replanting program in the world, dan mereka mau,” ungkapnya.