Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusia Minta Azerbaijan Jaga Gereja & Biara di Nagorno-Karabakh

Gencatan senjata dengan Armenia yang difasilitasi Rusia memastikan Nagorno-Karabakh tetap menjadi bagian wilayah Azerbaijan. Rusia meminta Azerbaijan tetap menjaga rumah ibadah termasuk gereja dan biara.
Kerusakan akibat perang Azerbaijan dengan Armenia di wilayah Nagorno Karabakh./Bloomberg
Kerusakan akibat perang Azerbaijan dengan Armenia di wilayah Nagorno Karabakh./Bloomberg

Bisnis.com, MOSKWA – Presiden Rusia Vladimir Putin meminta Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev menjaga tempat suci umat Kristen seperti gereja dan biara di Nagorno-Karabakh, wilayah yang berhasil dipertahankan Azerbaijan lewat perjanjian gencatan senjata.

Rusia menengahi konflik bersenjata antara Armenia dan Azerbaijan serta mendorong keduanya menandatangani perjanjian gencatan senjata. Tentara Armenia dan Azerbaijan bertempur di Nagorno-Karabakh dan kota-kota sekitarnya selama kurang lebih 6 pekan.

Nagorno-Karabakh merupakan wilayah di Azerbaijan yang dihuni oleh sebagian besar penduduk etnis Armenia.

Putin memberi tahu Aliyev ada sejumlah gereja dan biara di Nagorno-Karabakh, daerah pegunungan di Kaukasus Selatan.

"Terkait itu, dia [Putin] menekankan pentingnya memelihara keamanan dan memastikan aktivitas di gereja kembali berjalan normal," kata Kremlin, istana Presiden Rusia.

Menurut pihak Kremlin, Aliyev menyebut permintaan itu sesuai dengan langkah yang akan ditempuh Azerbaijan. Azerbaijan merupakan negara yang sebagian besar penduduknya beragama Islam.

Putin, Aliyev, dan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan juga membahas beberapa aspek praktis dari perjanjian gencatan senjata, kata Kremlin. Namun, sejauh ini belum jelas apakah Putin telah menghubungi Aliyev dan Pashinyan lewat sambungan telepon yang terpisah.

Berdasarkan perjanjian gencatan senjata, 2.000 pasukan perdamaian Rusia akan menjaga wilayah Nagorno-Karabakh.

Sejak awal 1990-an, etnis Armenia memegang kendali militer di Nagorno-Karabakh dan sebagian besar daerah sekitar yang masuk wilayah Azerbaijan. Namun, mereka telah kehilangan pengaruh di banyak wilayah, termasuk di kota-kota sekitar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper