Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CEK FAKTA: Betulkah Gelombang Panas Sedang Terjadi di Indonesia?

Informasi yang beredar menyebutkan bahwa kini cuaca sangat panas, suhu pada siang hari bisa mencapai 40 derajat celcius, dan masyarakat dianjurkan untuk menghindari minum es atau air dingin.
Ilustrasi/Reuters-Regis Duvignau
Ilustrasi/Reuters-Regis Duvignau

Bisnis.com, JAKARTA - Kondisi cuaca belakangan ini terasa lebih panas ke tubuh. Hal itu memancing dugaan sedang terjadi gelombang panas di Indonesia. Betulkah begitu?

BMKG mencatat adanya pesan berantai di media sosial yang menyebutkan bahwa gelombang panas sedang melanda Indonesia.

Informasi yang beredar menyebutkan bahwa kini cuaca sangat panas, suhu pada siang hari bisa mencapai 40 derajat celcius, dan masyarakat dianjurkan untuk menghindari minum es atau air dingin.

Selintas informasi itu terkesan logis dan masuk akan. Namun, fakta sesungguhnya, kondisi suhu yang panas dan terik saat ini tidak bisa dikatakan sebagai gelombang panas.

"Gelombang panas dalam ilmu klimatologi didefinisikan sebagai periode cuaca (suhu) panas yang tidak biasa yang biasanya berlangsung setidaknya lima hari berturut-turut atau lebih (sesuai batasan Badan Meteorologi Dunia atau WMO) disertai oleh kelembapan udara yang tinggi," ujar BMKG dalam penjelasannya, dikutip Sabtu (14/11/2020).

Ditambahkan BMKG bahwa untuk dianggap sebagai gelombang panas, suatu lokasi harus mencatat suhu maksimum harian melebihi ambang batas statistik, misalnya 5 derajat Celcius lebih panas, dari rata-rata klimatologis suhu maksimum. Kondisi tersebut setidaknya berlangsung dalam lima hari berturut-turut.

"Apabila suhu maksimum tersebut terjadi dalam rentang rata-ratanya dan tidak berlangsung lama maka tidak dikatakan sebagai gelombang panas," lanjut pihak BMKG.

Untuk diketahui, gelombang panas umumnya terjadi berkaitan dengan berkembanganya pola cuaca sistem tekanan atmosfer tinggi di suatu area secara persisten dalam beberapa hari.

Dalam sistem tekanan tinggi tersebut, terjadi pergerakan udara dari atmosfer bagian atas menuju permukaan (subsidensi) sehingga termampatkan dan suhunya meningkat. Pusat tekanan atmosfer tinggi ini menyulitkan aliran udara dari daerah lain masuk ke area tersebut.

Semakin lama sistem tekanan tinggi ini berkembang di suatu area, semakin meningkat panas di area tersebut, dan semakin sulit awan tumbuh di wilayah tersebut.

BMKG menyebutkan berdasarkan pantauan terhadap suhu maksimum di wilayah Indonesia, memang suhu tertinggi siang hari mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir.

Tercatat suhu lebih besar dari 36C terjadi di Bima, Sabu, dan di Sumbawa pada catatan meteorologis tanggal 12-11-2020.

Suhu tertinggi pada hari itu tercatat di Bandara Sultan Muhammad Salahudin, Bima yaitu 37,2C.

"Namun catatan suhu ini bukan merupakan penyimpangan besar dari rata-rata iklim suhu maksimum pada wilayah ini, masih berada dalam rentang variabilitasnya di bulan November," jelas BMKG.

Lebih jauh BMKG menjelaskan setidaknya suhu maksimum yang meningkat dalam beberapa hari ini dapat disebabkan oleh beberapa hal.

  • Pada bulan November, kedudukan semu gerak matahari adalah tepat di atas Pulau Jawa dalam perjalannya menuju posisi 23 lintang selatan setelah meninggalkan ekuator. Posisi semu Matahari di atas Pulau Jawa akan terjadi 2 kali yaitu di bulan November dan April, sehingga puncak suhu maksimum mulai dari Jawa hingga NTT terjadi di seputar bulan-bulan tersebut.
  • Cuaca cerah juga menyebabkan penyinaran langsung sinar matahari ke permukaan lebih optimal sehingga terjadi pemanasan suhu permukaan. Cuaca cerah di Jakarta dalam dua hari terakhir berkaitan dengan berkembangnya siklon tropis VAMCO di Laut China Selatan yang menarik masa udara dan awan-awan sehinggga menjauhi wilayah Indonesia bagian selatan sehingga cuaca cenderung menjadi lebih cerah dalam 2 hari terakhir.

BMKG menyebutkan masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini terkait perubahan iklim dapat menghubungi call center 021-6546318 atau mengakses situs http://www.bmkg.go.id.

Selain itu, dapat pula mengikuti twitter @infobmkg @infohumasbmkg atau Info BMKG", serta dapat pula langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Saeno
Editor : Saeno
Sumber : BMKG
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper