Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minta Setop Penghitungan Suara di Michigan, Trump Dinilai Konyol

Tim kampanye Trump menyebut bahwa pihaknya telah mengajukan tuntutan hukum di Michigan untuk meminta agar penghitungan surat suara dihentikan.
Presiden AS Donald Trump melepas masker saat keluar di balkon Gedung Putih untuk berbicara dengan para pendukung yang berkumpul di South Lawn untuk kampanye yang disebut Gedung Putih sebagai protes damai di Washington, AS, (10/10/2020)./Antara-Reuters
Presiden AS Donald Trump melepas masker saat keluar di balkon Gedung Putih untuk berbicara dengan para pendukung yang berkumpul di South Lawn untuk kampanye yang disebut Gedung Putih sebagai protes damai di Washington, AS, (10/10/2020)./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Permintaan Donald Trump, calon presiden petahana Amerika Serikat, agar penghitungan surat surata di wilayah Michigan dihentikan dinilai sebagai hal yang konyol.

Komentar itu langsung datangd ari Sekretaris Negara Bagian Michigan Jocelyn Benson. "Saya yakin hal ini konyol," kata Benson, menanggapi tuntutan yang diajukan tim kampanye Trump, dalam sebuah konferensi pers, Rabu (4/11/2020) waktu setempat.

Seperti diketahui, tim kampanye Trump menyebut bahwa pihaknya telah mengajukan tuntutan hukum di Michigan untuk meminta agar penghitungan surat suara dihentikan, serta meminta akses yang lebih luas terhadap proses tabulasi.

Benson menambahkan bahwa semua surat suara sah di wilayah negara bagian itu telah ditabulasi sesuai jadwalnya. Benson juga menyebut penghitungan suara dilakukan secara efisien, transparan, aman, dan sesuai prosedur.

"Siapa pun yang menyatakan hal sebaliknya berarti tidak senang dengan hasilnya," tegasnya.

Otoritas Negara Bagian Michigan akan melakukan perlawanan yang keras terhadap upaya apapun dilancarkan untuk membuat sengketa atas hasil penghitungan suara atau menyebarkan informasi keliru.

Media CNN dan NBC memproyeksikan capres AS dari Partai Demokrat, Joe Biden, menang di Michigan per Rabu siang, sehingga memberikan Biden 16 suara electoral college yang menambah perolehan dia untuk mencapai persyaratan 270 suara yang dibutuhkan untuk memenangkan pemilu.

Dengan 99 persen suara yang telah dihitung, Biden mengungguli Trump dengan perbandingan 50,3 persen lawan 48,1 persen, atau hampir 120.000 suara. Itu jauh melebihi jumlah suara yang memenangkan Trump di Michigan pada pemilu 2016 lalu, yakni sekitar 10.000 suara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper