Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga Survei Indo Barometer mencatat sebagian besar publik masih puas dengan penanganan wabah virus Corona alias Covid-19 oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Berdasarkan hasil survei Indo Barometer, Sebesar 50,6 persen publik merasakan puas dengan penanganan masalah wabah Covid-19 oleh pemerintahan Joko Widodo – Ma’ruf Amin.
Sementara itu, sebanyak 47,5 persen merasa tidak puas dan 1,9 persen sisanya mengaku tidak tahu.
Direktur Eksekutif Mohammad Qodari mengatakan bahwa terdapat lima alasan utama publik merasa puas dengan penanganan Covid-19 oleh pemerintahan Joko Widodo–Ma’ruf Amin.
"Penanganan cepat tanggap 21,3 persen, ada sosialisasi himbauan pencegahan 3M 16,5 persen, penanganan PSBB sudah cukup baik 14,5 persen, ada beragam bantuan sosial dari pusat 12 persen, dan mulai banyak yang sembuh 9,6 persen," kata Qodari seperti dikutip dari keterangan resmi, Kamis (5/11/2020).
Sementara itu, lima alasan utama publik tidak puas dengan penanganan wabah Covid-19 adalah, penanganan secara umum lambat 22,5 persen, data penerima bantuan tidak akurat 14,6 persen.
Kemudian, pasien terinfeksi semakin banyak 14 persen, kebijakan Jokowi tidak konsisten 12,6 persen, dan lambat dalam mendistribusikan bantuan sosial 8,8 persen.
Di sisi lain, Qodari menyebut bahwa sebesar 58,4 persen publik merasakan puas dengan penanganan masalah wabah Covid-19 oleh pemerintahan Provinsi. Sementara itu, yang merasa tidak puas 38,1 persen, sedangkan yang tidak tahu/tidak jawab 3,5 persen.
"Lima alasan utama publik puas dengan penanganan wabah Covid-19 oleh pemerintahan Provinsi adalah: penanganan cepat tanggap 26,8 persen, ada sosialisasi himbauan pencegahan 3M 20,5 persen, mulai banyak yang sembuh 8,8 persen, penanganan PSBB sudah cukup baik 8,8 persen, dan ada beragam bantuan sosial dari provinsi 8,7 persen," papar Qodari.
Adapun, Survei Nasional ini dilaksanakan pada 10 – 17 Oktober 2020. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan 1200 responden.
Margin of error sebesar ± 2,83 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. Adapun, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner.
Responden survei adalah warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih berdasarkan peraturan yang berlaku, yaitu warga yang minimal berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah pada saat survei dilakukan.