Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga Survei Indonesia mencatat bahwa mayoritas masyarakat Indonesia mengaku puas dengan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menangani wabah Covid-19.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan LSI, sebanyak 57,8 persen masyarakat Indonesia mengaku puas dengan kinerja Jokowi dalam menangani wabah Corona.
"Mayoritas, 57,8 persen, merasa puas dengan kinerja presiden dalam menangani wabah Covid-19," kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia, Djayadi Hanan saat memparkan hasil surveinya secara virtual, Selasa (3/11/2020).
Meski mayoritas tingkat kepuasan terhadap Jokowi tercatat menurun tiap bulannya. Pada Agustus tercatat masyarakat yang puas terhadap kinerja Jokowi sebesar 65,5 persen (Cukup Puas 58,4 persen dan Sangat Puas 7,1 persen).
Jumlah tersebut menurun pada September 2020 menjadi 64 persen (sangat puas 7,3 persen dan cukup puas 56,7 persen) dan kembali turun pada Oktober 2020 menjadi 57,8 (sangat puas 5,2 persen dan cukup puas 52,6 persen).
Sebaliknya persentase masyarakat yang tidak puas justru meningkat dalam tiga bulan terakhir. Pada Agusutus tercatat 32,9 persen mengaku tidak puas (kurang puas 30,7 persen sangat tidak puas sama sekali 2,2 persen).
Baca Juga
Kemudian meningkat menjadi 34,6 persen (kurang puas 32,7 persen dan tidak puas sama sekali 1,9 persen) pada September.Terakhir pada Oktober persentase masyarakat yang tidak puas terhadap kinerja Jokowi menjadi 38,4 persen (34,1 persen kurang puas dan 4,3 persen tidak puas sama sekali).
Sementara itu responden yang menjawab tidak tahu sebanyak 1,7 persen pad Agustus, 1,4 persen pada September, dan 3,7 pada Oktober.
Adapun metodologi penelitian yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia yakni dengan cara menelepon responden, karena adanya pembatasan sosial guna mencegah penyebaran virus corona (Covid-19). Responden yang ditelpon yakni mereka yang pernah diwawancara oleh Lembaga Survei Indonesia secara langsung pada Maret 2018 hingga Maret 2020.
Ada 1.200 responden yang berhasil ditelpon oleh Lembaga Survei Indonesia dalam melakukan penelitiannya. Adapun, asumsi metode yang digunakan yakni random sampling dengan ukuran sampel 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekira 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei sendiri dilakukan pada 13 sampai 17 Oktober 2020.