Bisnis.com, JAKARTA — Pakar hukum tata negara Refly Harun mengisyaratkan reshuffle bisa menjadi jawaban atas penanganan permasalahan negara di tengah pandemi Covid-19 berserta dampak yang diakibatkannya.
Dia mengatakan bahwa selain penanganan pandemi dan resesi masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah, ada indikasi perilaku politik yang cenderung mengarah pada otoritarianisme yang juga harus segera ditangani.
Refly menyebut bahwa reshuffle bisa menjadi solusi atau jawaban atas persoalan-persoalan tersebut jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) mau dan berani.
“Reshuffle mungkin bisa menjadi sebuah jawaban, sepanjang Presiden Jokowi firm untuk memilih orang-orang yang amanah, baik dan lain sebagainya,” ujarnya seperti dikutip dari YouTube Refly Harun, Minggu (25/10/2020).
Pernyataan Refly tersebut menjadi tanggapan atas pernyataan politikus Fahri Hamzah yang menyebut Presiden Jokowi banyak dimanfaatkan oleh orang-orang di sekitarnya untuk kepentingan pribadi, kelompok, atau golongan tertentu.
Pasalnya, pada masa krisis akibat pandemi Covid-19 yang berdampak buruk pada hampir semua sektor, perilaku politik yang tidak amanah akan semakin memperburuk keadaan.
Baca Juga
“Ada bahaya di sana ketika banyak penunggang gelap, banyak pemain-pemain yang di luar kontrol Presiden Jokowi,” ujar Refly.
Walhasil, dengan menempatkan orang-orang yang amanah pada kepentingan rakyat di dalam kabinet, Refly menilai hal itu bisa menjadi pondasi yang baik bagi negara di sisa masa jabatan pemerintahan saat ini.
“Tidak hanya [bermanfaat] di bidang hal-hal yang bisa diukur seperti bidang ekonomi dan penanganan Covid-19, tapi juga hal-hal yang kita bisa nikmati seperti kebebasan sipil, kebebasan berbicara, dan lain sebagainya,” imbuhnya.