Bisnis.com, MALANG - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendy, meminta lulusan perguruan tinggi, terutama dari Universitas Muhammadiyah Malang, segera mengambil kesempatan menjadi bagian dari angkatan kerja produktif yang siap menantang segala rintangan dunia kerja.
Penegasan itu disampaikan pada orasi ilmiah secara daring pada Wisuda ke-97 Periode III Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Senin (19/10/2020).
“Saat kalian lulus ini berarti saudara menjadi bagian dari angkatan kerja elit yang terpilih dari sekitar 17 juta dari sekitar 136 juta angkatan kerja atau dari 290.000 lulusan perguruan tinggi dari sekitar 3 juta angkatan kerja. Jadi kalianlah yang akan menentukan masa depan Indonesia karena memiliki tingkat intelektual, keterampilan, dan keterlatihan tinggi,” ujar mantan Rektor UMM itu.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2020, kata dia, kondisi angkatan kerja Indonesia menunjukkan 56,82 persen pendidikannya SD sampai dengan SMP.
Sementara itu 30,16 persen sisanya berpendidikan SMA/SMK, dan 13,02 persen angkatan kerja yang berpendidikan diploma ke atas atau pendidikan tinggi.
“Tentu saja tidak mudah bagi pemerintah untuk meningkatkan komposisi angkatan pendidikan ini. Karena target kita, mestinya, tamatan SD dan SMP dari waktu ke waktu harus semakin kecil. Kita upayakan angkatan kerja tamatan SD dan SMP bisa menginjak angka 30 persen,” ungkap Muhadjir yang juga menjabat Wakil Badan Pembina Harian UMM.
Menurut dia, target pemerintah angkatan kerja SMA/SMK harus naik dari 30 persen menjadi 40 persen. Sedangkan untuk diploma dan perguruan tinggi dari 13 persen diharapkan akan naik menjadi 20 persen.
Oleh karena itulah, perlu upaya kerja keras pemerintah untuk meningkatkan kapasitas di angkatan kerja Indonesia.
Dia meminta pula agar lulusan UMM yang baru diwisuda untuk segera masuk menjadi bagian angkatan kerja produktif, jangan menunggu dan menunda-nunda. Termasuk dari mereka yang berangkat dari basis ekonomi kuat dan menengah.
“Segeralah Anda tantang segala macam hambatan, rintangan, kesulitan di dunia kerja. Karena dengan anda segera menantang segala kesulitan di dunia kerja itu, maka anda lah yang akan menjadi juaranya. Tidak ada ceritanya orang besar dan berhasil tanpa ada tantangan. Tidak ada ceritanya orang yang bisa membuat sejarah, tanpa harus menerobos berbagai macam halangan dan rintangan,” katanya.
Muhadjir kembali menegaskan dan sekaligus mengajak kepada seluruh wisudawan untuk jangan gampang menyerah, optimis, dan terus menatap masa depan dengan sebaik-baiknya.
“Percayalah bahwa pemerintah memiliki itikad baik dan kemauan baik untuk mereka-mereka yang belum mendapatkan lapangan pekerjaan agar mendapatkan kemudahan. Baik untuk menjadi bagian dari sebuah perusahaan besar ataupun membuat perusahaan-perusahaan kecil. Yang paling penting justru kita dorong adalah untuk menjadi tenaga kerja mandiri sehingga membuka lapangan pekerjaan,” ujarnya.
Rektor UMM Fauzan menyatakan pengakuan UMM sebagai kampus terbaik telah mendapat pengakuan dengan diperolehnya Anugerah Kampus Unggul (AKU) selama 12 kali berturut-turut dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VI Jawa Timur.
Di tingkat nasional pun, UMM telah banyak mendapat gelar pemeringkatan sebagai kampus terbaik.
“Saat ini UMM tengah mencanangkan program sebagai universitas yang bukan hanya diperhitungkan secara nasional, tetapi juga bisa diperhitungkan di kancah Internasional,” ujarnya
Wisuda UMM yang diselenggarakan di Hall Dome UMM kali ini diadakan menjadi 6 gelombang, 19-24 Oktober 2020, dengan menaati protokol Covid-19 secara ketat. Dari keenam gelombang tersebut, total wisudawan yang bakal diwisuda sebanyak 1793 orang.
Skema wisuda bergelombang ini untuk menghindari peluang penularan Covid-19. Sehingga jarak antara wisudawan maupun para undangan tetap terjaga. Meski diselenggarakan di tengah pandemi, prosesi penyelenggaraan wisuda untuk periode III ini tetap dilakukan secara luring tanpa perlu menghilangkan kesan formal dan unsur kekhidmatannya.