Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Makin Agresif di Asia, Bytedance Pindah ke Kantor Lebih Besar di Singapura

Singapura dipandang sebagai wilayah yang menarik bagi korporasi dari Asia dan negara barat karena kestabilan politiknya dan majunya sistem finansial dan hukum dibandingkan rivalnya Hong Kong.
Wajah perkantoran di area komersial Singapura./Bloomberg/Seong Joon Cho
Wajah perkantoran di area komersial Singapura./Bloomberg/Seong Joon Cho

Bisnis.com, JAKARTA – Bytedance Ltd, pemilik aplikasi TikTok, pindah ke kanto yang lebih besar di Singapura, mengindikasikan upaya ekspansinya ke kawasan Asia.

Berdasarkan sumber Bloomberg, Kamis (15/10/2020), perusahaan China ini telah menandatangani kontrak untuk menyewa 3 lantai dengan luas lebih dari 5.574 km persegi di One Raffles Quay.

Ekspansi Bytedance di Singapura akan membantu strategi perusahaan ini berlabuh di kawasan Asia lainnya dimana mereka berkomitmen untuk melakukan investasi miliar dolar. Sumber Bloomberg juga mengatakan perpindahan kantor ini akan diikuti dengan komitmen perekrutan ratusan tenaga kerja di Singapura dalam jangka waktu 3 tahun.

Perusahaan yang dimiliki oleh miliarder China Zhang Yiming ini agresif menggarap pasar media sosial di kawasan Asia, setelah mendapatkan perlawanan di Inggris, India, dan Amerika Serikat akibat dugaan kebocoran data yang digunakan untuk Pemerintah China.

Kantor Baru TikTok ini diperkirakan bakal mulai menampung karyawan baru pada kuartal awal tahun depan. Ketika berusaha dikonfirmasi, perwakilan dari Bytedance menolak berkomentar.

Singapura menjadi pelabuhan bagi Bytedance setelah dijegal oleh Amerika Serikat yang menuduh keamanan datanya dipertanyakan. Perusahaan teknologi lainnya yakni Amazon  dipastikan pindah ke kantor lebih besar di Singapura dan Tencent Holdings Lt.d juga memiliki kantor regionalnya di Negeri Singa ini.

Singapura dipandang sebagai wilayah yang menarik bagi korporasi dari Asia dan negara barat karena kestabilan politiknya dan majunya sistem finansial dan hukum dibandingkan rivalnya Hong Kong yang saat ini harus menghadapi pengetatan pengawasan dari China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper