Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Demo UU Cipta Kerja: Orator Minta Presiden Jokowi Mundur, Ini Alasannya

Ribuan demonstran yang hadir berasal dari sejumlah elemen dan aliansi, termasuk ormas Front Pembela Islam.
Massa aksi menentang UU Cipta Kerja, Selasa (13/10/2020)./Bisnis-Rayful Mudassir
Massa aksi menentang UU Cipta Kerja, Selasa (13/10/2020)./Bisnis-Rayful Mudassir

Bisnis.com, JAKARTA - Oratos pada demo 1310 tolak UU Cipta Kerja meminta Presiden Joko Widodo mundur dari jabatannya.

Massa menggelar demonstrasi di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Selasa (13/10/2020).

Ribuan demonstran yang hadir berasal dari sejumlah elemen dan aliansi, termasuk ormas Front Pembela Islam.

Salman Alfarisi dari FPI DKI Jakarta dalam orasinya mengatakan aksi ini dilakukan setelah melihat ketidakadilan yang dirasakan para buruh setelah DPR mengesahkan RUU Cipta Kerja.

"Maka kita sebagai rakyat tidak akan membiarkan yang namanya ketidakadilan ada di negari kita, takbir! Jangan pernah surut memperjuangkan keadilan," katanya saat menyampaikan orasi, Selasa (13/10/2020).

Dia mengatakan, meski RUU Cipta Kerja disahkan oleh DPR, Presiden bertanggung jawab karena mengusulkan regulasi tersebut, termasuk saat pelantikan 20 Oktober 2019.

"Bukan hanya legislatif, biangnya adalah eksekutif. Maka tidak ada pilihan lain kecuali kita minta bapak Jokowi mundur. Setuju? Takbir!," teriaknya.

Pertanyaan itu disambut massa dengan menjawab "Setujuu."

Pada beberapa kesempatan, massa juga meneriakan sejumlah yel meminta Jokowi turun dari kursi kepresidenan.

Salman menerangkan bahwa aksi tersebut semata untuk menjaga agama dan bangsa. Dia menyebut unjuk rasa untuk membela para buruh yang akan merasakan ketidakadilan dari Omnibus Law.

Unjuk rasa, hingga tulisan ini dibuat, berjalan dengan aman. Sejumlah siswa sekolah tampak berada di barisan para demonstran.

Demo UU Cipta Kerja: Orator Minta Presiden Jokowi Mundur, Ini Alasannya

Massa aksi menentang UU Cipta Kerja, Selasa (13/10/2020)./Bisnis-Rayful Mudassir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper