Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, lawan politik Presiden Joko Widodo dalam dua kali Pemilihan Presiden pada 2014 dan 2019 akhirnya angkat bicara soal UU Cipta Kerja.
Prabowo menyatakan UU Cipta Kerja memiliki tujuan baik dan menuding ada kekuatan asing dalam gelombang protes menolak undang-undang tersebut.
"Dan saya ingin memberi peringatan, hoaks [UU Cipta Kerja] ini berarti ada yang ingin menciptakan kekacauan. Saya punya suatu keyakinan justru ini berasal dari luar negeri," kata Prabowo dalam video yang dilansir DPP Gerindra, Senin (12/10/2020) malam.
Dia pun menambahkan bahwa tidak mungkin para pemuda Indonesia membakar dan merusak fasilitas umum.
"Saya enggak yakin ya itu dari anak-anak mahasiswa atau pemuda, ini pasti ada dalangnya. Ini pasti anasir-anasir ini, ini pasti anasir yang dibiayai asing. Enggak mungkin seorang patriot mau bakar milik rakyat," ujar Prabowo.
Dalam video itu, Prabowo pun mencoba menenangkan bahwa buruh memang menghadapi dilema terkait UU Cipta Kerja . Namun, aturan yang menyederhanakan perizinan dan memangkas birokrasi itu dibuat demi pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga
Pernyataan Prabowo menjadi perhatian. Pasalnya, Ketua Umum Partai Gerindra yang sepanjang periode pertama Presiden Jokowi berperan sebagai oposisi ini dianggap tidak lagi sama.
Akun Twitter @dbee7080 adalah satu yang mempertanyakan sikap Prabowo. “Wew ada apa dengan pak prabowo? koq 180 drajat berubahnya,dri waktu jaman kampanye pilpres kmrin yg pro rakyat koq jdi pro pemerintah! pasti ada kekuatan asing yg kuat dibalik rezim ini yg buat beliau tidak berdaya,” tulis akun ini, Selasa (13/10/2020).
Sikap kritis terhadap pernyataan Prabowo mengenai UU Cipta Kerja juga dilayangkan akun Twitter @edimaha233. Menurutnya antek asing adalah sebuah frasa yang kerap digunakan oleh Prabowo.
“Pas kampanye jualan nya “antek asing”.. Pas dapat jabatan, rakyat dituduh di backup kekuatan asing..kasihan kali hidup rakyat , udah dituduh radikal,intoleran, skrg antek asing pula..kalau mau timbul ya timbul aja sendiri, ga usah sambil tenggelamkan Rakjat,” tulisnya.
Seperti diketahui, Prabowo dalam masa kampanye Pilpres memang sering kali menjanjikan kesejahterahan rakyat apabila dia terpilih. Pada Pilpres 2019 dia sempat mengkritik Presiden Jokowi yang telah lima tahun berkerja tetapi belum terlihat adanya kesejahterahan masyarakat.
Menurut akun Twitter @FansRossoneri, sikap Prabowo terhadap UU Cipta Kerja ada hubungannya dengan jabatan yang dia emban saat ini. “Akan beda lagi komentarnya kalo lagi "di luar" hehehe,” tulisnya.
Adapun pada periode kedua Presiden Jokowi, Prabowo dipercaya menjadi menteri pertahanan. Putra ekonom Sumitro Djojohadikusumo ini juga dipercaya menggarap lahan singkong dalam proyek Food Estate atau lumbung pangan pemerintahan Jokowi.
Selain itu ada juga warganet yang mempertanyakan logika Prabowo. Pasalnya saat pemerintah menyebut UU Cipta Kerja untuk menarik investor asing, Prabowo malah menyebut pihak asing menjadi dalang kekacauan penolakan UU Cipta Kerja.
“Sdh error ini @prabowo cara berpikirnya , UU Cipt ini kan menguntungkan investor & pemerintah jkw selalu berusaha menguntungkan investor asing, bagaimana mungkin asing tertarik utk melakukan demo yg akan mengaggalkan UU ciptaker, pantas lah kau kalah cara berpikirmu aja gak logis,” tulis akun @@adelle_ap.
Tidak hanya menantang logika Prabowo, tapi juga ada yang meminta Menhan segera membuktikan pernyataan soal pihak asing yang menjadi dalang penolakan UU Cipta Kerja.
“Dear Pak Prabowo jk memang demo penolakan RUU Ciptaker dibiayai asing, tdk bisa kah dalangnya ditangkap, sy yakin bpk bicara begini sdh ada data dan buktinya, kalau hanya penyampaian narasi kasian pak rakyat terus2an disajikan narasi, yg sini nuduh sono, yg sono nuduh sini,” tulis akun @alishabashita.
Sementara itu juga ada wargaent yang mengkritisi pernyataan Prabowo cara menyindir. “Iya pak Prabowo, Anda Benar. Kekuatan Asing itu nyata .. Seperti Singkong Keju lebih di minati, daripada rasa original. Keju itu kekuatan Asing di balik cita rasa singkong pribumi,” tulis akun @Zoologi16018916.