Bisnis.com, JAKARTA – Hong Kong tengah menguji coba ke manusia vaksin untuk influenza sekaligus Covid-19 yang diberikan dalam bentuk semprotan hidung.
Direktur Bidang Penyakit Menular di University of Hong Kong, Yuen Kwok-Yung, mengatakan bahwa pengujian sudah dilakukan kepada 100 orang dewasa. Kandidat vaksinnya disebut serupa dengan obat flu melalui semprotan hidung yang sudah ada di pasaran.
“Kandidat vaksin ini dirancang supaya bisa bekerja langsung di saluran pernapasan tempatnya virus masuk ke dalam tubuh, yaitu lewat hidung,” ungkap Yuen, dilansir Bloomberg, Jumat (9/10/2020).
Yuen menambahkan, dari vaksin tersebut juga diharapkan bisa melakukan perlindungan ganda sekaligus, dari influenza dan juga dari Covid-19.
Uji coba vaksin semprot tersebut mendapat pendanaan dari Coalition for Epidemic Preparedness Innovations dari Norwegia dan dari Pemerintah Hong Kong.
Kandidat vaksin tersebut juga akan masuk ke dalam lusinan jajaran kandidat vaksin lainnya yang tengah diuji di seluruh dunia untuk mengidentifikasi keefektifannya dalam menangkal Covid-19.
Baca Juga
Mulai bulan lalu, China sudah memulai studi klinis vaksin semprotan hidung untuk Covid-19 yang dikembangkan bersama oleh para peneliti di Universitas Xiamen dan Universitas Hong Kong, serta oleh pembuat vaksin Beijing Wantai Biological Pharmacy Enterprise Co.
Vaksin flu-Covid-19 ganda didasarkan pada virus flu yang ketahanan suhu virus, dilemahkan, dan dilakukan defisiensi replikasi bagi virus yang hanya hidup di saluran napas bagian atas. Pengembangnya menggunakan rekayasa genetika untuk menghapus protein NS1 virus dan memasukkan domain pengikat reseptor dari protein lonjakan virus SARS-CoV-2.
“Kami mendapat hasil yang baik ketika diujikan pada hewan,” kata Yuen.
Yuen juga menjelaskan bahwa selain bisa melindungi tubuh dari dua virus sekaligus, pendekatan dengan semprotan hidung ini juga bisa menstimulasi imun di membran mukosa di hidung. Penelitian dari sejumlah ahli di Imperial College London mengindikasikan bahwa imun membran mukosa yang kuat penting untuk membantu mencegah infeksi di saluran pernafasan.
“Menurut saya vaksin lewat mukosa ini ide bagus,” ungkap Yuen.
Pembuat vaksin di China juga akan mulai membuat vaksin eksperimental tersebut untuk studi fase-1 mulai bulan depan. Pengujian tersebut akan menunjukkan apakah vaksin aman dan seberapa banyak dosis yang diperlukan. Hasil dari uji tersebut dikatakan bisa dilihat beberapa bulan kemudian.