Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan pemerintah menargetkan 20 juta pelaku UMKM penerima manfaat bantuan produktif sampai 2021.
Ma'ruf mengatakan hingga akhir tahun ini penerima bantuan produktif harus bisa mencapai 12 juta - 15 juta.
"Kalau sekarang 2020 bisa 12 juta, maka 2021 sudah sampai 20 juta didapat identifikasi [penerimanya]," katanya dalam webinar yang digelar hari ini, Rabu (07/10/2020).
Hingga akhir September 2020, terdapat 9,16 juta penerima bansos produktif dari pemerintah. Anggaran yang disediakan mencapai Rp36,2 triliun.
Bantuan Pemerintah untuk Usaha Mikro atau BPUM atau Bansos Produktif telah diluncurkan pada Agustus oleh Presiden Joko Widodo. Setiap penerima bantuan mendapatkan Rp2,4 juta.
Ma'ruf mengatakan, awalnya pemerintah berencana memberikan bansos produktif separuhnya, yakni Rp1,2 juta dengan menempatkan sisanya ke lembaga keuangan mikro seperti Baitul Mal wa Tamwil (BMT), bank wakaf, atau koperasi.
"Namun, supaya bisa cepat bergerak maka diberikan [seluruhnya]. Menurut pengamatan, memang mereka menggunakan untuk menghidupkan sektor produktif dan UMKM akan hidup juga," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor Universitas Indonesia Ari Kuncoro mengatakan dengan adanya bansos produktif ini, sistem produksi menjadi terdata dengan baik.
"Dengan adanya bantuan ini, [UMKM] harus buka rekening, berarti meningkatkan inklusi finansial," ungkapnya.
Dengan demikian, hambatan yang terjadi untuk melakukan perluasan produksi karena kurangnya permodalan dapat diatasi.