Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tingkat Tes Corona di Indonesia Masih Rendah, Ini Kata Jubir Covid-19

Wiku menjelaskan, per pekan ini angka tes nasional sudah mencapai 196.358 atau setara dengan 70,13 persen dari rekomendasi WHO.
Ilustrasi tes Virus Corona./Antara
Ilustrasi tes Virus Corona./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Tingkat tes Covid-19 di Indonesia belum mencapai target WHO dan masih rendah dibandingkan dengan negara lain. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa kendala tiap negara berbeda-beda.

Wiku menjelaskan, per pekan ini angka tes nasional sudah mencapai 196.358 atau setara dengan 70,13 persen dari rekomendasi WHO.

Testing di Indonesia sudah 1.948 per sejuta penduduk di bawah Filipina yang sudah mencapai 35.887 per 1 juta dan India 58.596 tes per sejuta.

“Perbandingan terhadap dua negara ini harus diperhatikan dengan baik karena kendala yang dialami masing-masing negara berbeda-beda,” ungkapnya dalam konferensi pers, Rabu (7/10/2020).

Wiku mengatakan dibandingkan dengan Filipina, jumlah penduduk Indonesia jauh lebih banyak. Sedangkan dengan India, dia mengatakan bahwa India bukan negara kepulauan sehingga penanganannya bisa lebih mudah.

“Kalau melakukan perbadingan kondisi negara satu sama lain harus diperhatikan. Saat ini beberapa provinsi seperti Jakarta dan Sumatra sudah menembus rekomendasi WHO masing-masing 6 dan 2 kali lipat dari rekomendasi WHO,” ungkapnya.

Untuk meningkatkan tes, Wiku mengatakan bahwa saat ini Indonesia mengerahkan 376 laboratorium, dengan perincian 265 adalah lab RT-PCR, 76 lab TCM, dan 35 lab menyediakan kedua layanan tersebut.

“Kami akan memperkuat tes dengan beberapa cara termasuk mendorong daerah untuk meningkatkan kapasitas dan kinerja labnya,” imbuhnya.

Testing merupakan metode yang direkomendasikan WHO untuk menahan dan melacak penyebaran Covid-19 di Indonesia yang harus diikuti dengan pelacakan dan perawatan (tracing dan treatment). Melakukan PSBB menurutnya sebagai salah satu upaya mengurangi angka transmisi.

“Sementara itu, 3T juga tidak akan mengakhiri pandemi jika tidak dibarengi dengan kepatuhan masyarakat akan protokol kesehatan,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper