Bisnis.com, JAKARTA – Israel memberikan tanggapan resmi terhadap proposal gencatan senjata dari Hamas pada Sabtu (27/4/2024). Hamas akan mempelajarinya sebelum mengirimkan balasan.
"Hamas telah menerima hari ini tanggapan dari pasukan Zionis atas proposal yang diajukan kepada mediator Mesir dan Qatar pada 13 April," ungkap Perwakilan Hamas untuk Gaza Khalil Al-Hayya, seperti dikutip Reuters.
Negosiasi gencatan senjata terus menemui jalan buntu setelah lebih dari enam bulan perang pecah antara Hamas dan Israel di Gaza. Hamas tetap berpegang teguh pada tuntutannya bahwa setiap kesepakatan harus mengakhiri perang.
Delegasi Mesir mengunjungi Israel untuk berdiskusi dengan para pejabat Israel pada Jumat (26/4) guna mencari cara untuk memulai kembali pembicaraan untuk mengakhiri konflik dan membebaskan sandera yang masih ada yang diculik saat para pejuang Hamas menyerbu ke kota-kota Israel pada tanggal 7 Oktober 2023.
Pejabat yang mengetahui rencana tersebut mengatakan bahwa Israel tidak memiliki proposal baru untuk diajukan, meskipun Israel bersedia mempertimbangkan gencatan senjata terbatas di mana 33 sandera akan dibebaskan oleh Hamas, bukan 40 sandera yang sebelumnya sedang dibahas.
Pada Kamis, Amerika Serikat dan 17 negara lainnya mengimbau Hamas untuk membebaskan semua sanderanya sebagai jalan untuk mengakhiri krisis.
Baca Juga
Hamas bersumpah untuk tidak mengalah pada tekanan internasional, namun dalam sebuah pernyataan mereka mengatakan bersikap terbuka terhadap ide atau proposal yang mempertimbangkan kebutuhan dan hak-hak rakyat.
Namun, mereka tetap berpegang teguh pada tuntutan utamanya yang telah ditolak Israel, dan mengkritik pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh AS dan negara-negara lain karena tidak menyerukan gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan bahwa ia melihat momentum baru dalam pembicaraan untuk mengakhiri perang dan mengembalikan para sandera yang tersisa.
Mengutip dua pejabat Israel, Axios melaporkan bahwa Israel mengatakan kepada mediator Mesir bahwa mereka siap untuk memberikan satu kesempatan terakhir negosiasi sandera untuk mencapai kesepakatan dengan Hamas sebelum melanjutkan invasi ke Rafah.
Sementara itu, di Rafah, para pejabat kesehatan Palestina mengatakan bahwa serangan udara Israel terhadap sebuah rumah menewaskan sedikitnya lima orang dan melukai yang lainnya.