Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah hotel dibuka untuk dijadikan tempat isolasi mandiri pasien Covid-19 tanpa gejala. Di DKI Jakarta saja terdapat 27 hotel.
Menurut Pengelola Wisma Atlet Kemayoran hal itu cukup membantu meringankan beban kerja tenaga kesehatan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 tersebut.
Koordinator RS Darurat Covid-19 Mayjen TNI Dr. dr. Tugas Ratmono, Sp.S., M.A.R.S., M.H. mengungkapkan keputusan tersebut menjadi wujud sinergitas penanganan Covid-19 yang baik antara tenaga kesehatan dengan pemerintah.
“Tadinya kan kita siapkan flat isolasi mandiri di Wisma Atlet paling banyak. Saat ini sudah mulai disiapkan di hotel-hotel, baik bintang 2 sampai 3. Ini bentuk sinergitas yang paling penting,” ujar Tugas saat konferensi pers, Senin (5/10/2020).
Menurutnya, langkah tersebut selain mengurangi beban tenaga kesehatan juga mengurangi jumlah pasien di Wisma Atlet dengan cukup signifikan.
“Ini akan memberikan pemerataan dalam konteks di Wisma Atlet sudah sempat terisi 90 persen bahkan 95 persen sekarang turun ke paling banyak 66 persen. Karena kalau terlalu penuh juga akan membebani tenaga kesehatan, dokter, perawat,” ujarnya.
Baca Juga
Dari sudut pandang tenaga kesehatan, Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Dr. Slamet Budiarto, SH., MH.Kes mengatakan bahwa baik di Wisma Atlet dan rumah sakit rujukan dan darurat lainnya dokter, perawat, TNI Polri, Kemenkes, relawan, masih bekerja sesuai dengan regulasi yang sudah ditentukan.
“Untuk relawan misalnya setiap satu bulan selesai masa kerja dan bisa memperpanjang. Mereka sudah diatur agar tidak kelelahan, tetap gembira, dan menjaga fisik serta imunitas. Kita harapkan semua di sana tidak sampai ada yang tertular Covid-19 dan mengurang kapasitas kerja mereka,” ungkap Slamet.
Tugas menerangkan, per 5 Oktober 2020, terdapat empat tower yang disediakan di Wisma Atlet untuk melayani pasien Covid-19. Tower 4 dan 5 untuk pasien tanpa gejala, sedangkan Tower 6 dan 7 untuk pasien bergejala ringan dan sedang.
“Laporan pagi ini Tower 4 terisi sekitar 40 persen, Tower lima 60 persen, Tower enam 59 persen, dan Tower tujuh 66 persen. Huniannya tidak seperti kemarin sempat sampai 90 persen. Kali ini mudah-mudahan huniannya akan makin menurun sampai akhirnya tidak ada lagi yang masuk ke Wisma Atlet dan Corona selesai,” harapnya.
Kendati demikian, jumlah tambahan pasien di Wisma Atlet sampai saat ini masih fluktuatif. Namun, selama dua pekan terakhir Tugas menyebutkan ada tren penurunan.
“Mudah-mudahan ini mencerminkan di masyarakat kasusnya juga bisa menurun walaupun di Jakarta sendiri saat ini tambahan kasusnya masih tertinggi di Indonesia,” imbuhnya.