Bisnis.com, JAKARTA - China dan India akhirnya sepakat untuk menghentikan pengerahan pasukan ke perbatasan yang diperebutkan dan menghindari tindakan apa pun yang mungkin memperumit situasi di sana.
Para pejabat senior militer dari kedua negara bertemu pada Senin dan bertukar pikiran tentang perbatasan Himalaya yang diperebutkan di Ladakh, ujar juru bicara kementerian pertahanan China, Wu Qian seperti dikutip Aljazeera.com, Rabu (23/9/2020).
Rilis berita bersama menyatakan kedua belah pihak telah setuju untuk "menghindari kesalahpahaman", dan "menahan diri dari upaya sepihak untuk mengubah situasi di lapangan".
Dalam pertemuan tersebut, mereka juga membahas tindakan sepihak oleh salah satu negara.
Sebelum perjanjian itu, ketegangan antara kedua kekuatan terus berlanjut meskipun beberapa upaya untuk menemukan solusi diplomatik, militer dan politik, termasuk negosiasi, dilakukan di Moskow.
Pekan lalu, Menteri Pertahanan India Rajnath Singh menuduh China melanggar perjanjian perbatasan dan memperluas penempatan pasukannya di sepanjang perbatasan yang tidak ditandai tapal batas.
Singh mengatakan kepada Parlemen bahwa India telah memberi tahu China melalui saluran diplomatik bahwa "upayanya untuk mengubah status quo secara sepihak telah melanggar perjanjian bilateral".
India dan Cina berbagi perbatasan tak bertanda sepanjang 3.500 km sepanjang 3.500 km (2.100 mil). Tempat itu tidak nyaman sejak kedua negara menandatangani gencatan senjata setelah perang pada tahun 1962.
Dua negara terpadat di dunia itu terlibat sengketa perbatasan sejak April ketika tentara mereka terlibat dalam pertempuran kecil di beberapa titik di perbatasan gunung.