Bisnis.com, JAKARTA – Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menyebut bahwa sudah ada 2.291 bidan yang terdampak Covid-19 hingga saat ini.
Sekretaris Jenderal PP Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Ade Jubaedah menyebutkan bahwa dari 2.291 orang tersebut 913 di antaranya berstatus suspek, 223 kontak erat, 2 kasus probabel, 736 orang isolasi mandiri, 178 masih dalam perawatan, 1.345 sembuh, dan 22 orang meninggal dunia.
“Untuk kami dari para bidan, adanya dukungan PCR dari pemerintah melalui Satgas Covid-19 untuk tenaga kesehatan termasuk bidan di Jabodetabek. Mudah-mudahan ini juga bukan hanya yang di rumah sakit, tapi juga untuk yang praktik mandiri,” ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (22/9/2020).
Dalam masa menghadapi pandemi, Ade menyebut IBI sudah melakukan sejumlah inovasi untuk menekan penularan terhadap para bidan dan kepada pasien.
“Saat ini untuk pelayanan kebidanan untuk tatap muka kan sangat dibatasi, jangan sampai ada kontak erat. Bagaimana caranya, kita batasi dengan physical distancing, mengembangkan komunikasi melalui media dengan menggunakan media WhatsApp dan media lain di mana konsultasi dilakukan melalui media dan ketika pemeriksaan baru datang ke bidan,” jelasnya.
Sebelum ke bidan, pasien bisa menghubungi dan membuat janji temu terlebih dahulu. Untuk meminimalisir waktu tunggu, pasien juga bisa berkomunikasi melalui media digital.
“Upayanya ini bukan hanya menghindari berkerumun di tempat bidan tapi juga agar bidan siap dengan APD-nya. Sedangkan untuk yang akan melahirkan, datanglah ketika sudah ada tanda persalinan baru datang ke tempat bidan,” imbuhnya.
Ade mengimbau agar semua terlindungi, masyarakat diharapkan tetap bekerja dengan protokol kesehatan sesuai rekomendasi Kemenkes, dan asosiasi kesehatan lainnya.
Tak kalah penting agar tetap menjaga kesehatan, terutama masyarakat aga menjaga imunitas tubuh.
“Apabila keluar rumah gunakan masker, cuci tangan pakai sabun, dan hindari kerumunan agar kita semua terlindungi dan pelayanan kesehatan tetap dapat melayani denga baik,” tambahnya.