Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah China mengungkapkan sanksi bagi daftar entitas yang tidak dapat dipercaya, untuk menghukum perusahaan, organisasi, atau individu yang membahayakan keamanan nasional.
Dilansir dari Bloomberg, Kementerian Perdagangan mengatakan pada hari Sabtu (19/9/2020), bahwa sanksi tersebut termasuk pembatasan perdagangan, investasi, serta pengenaan visa untuk setiap perusahaan, negara, kelompok, atau orang yang muncul di "daftar entitas yang tidak dapat dipercaya” tersebut.
Daftar ini akan berisi nama-nama entitas yang menimbulkan ancaman atau potensi ancaman terhadap kedaulatan China, keamanan nasional, pembangunan, dan kepentingan bisnis; serta entitas mereka yang mendiskriminasi atau merugikan bisnis, organisasi, atau individu asal China.
Kebijakan baru untuk memberikan sanksi bagi entitas yang ada dalam daftar tersebut mulai berlaku Sabtu, termasuk larangan investasi, pembatasan izin kerja dan tinggal, pengenaan denda.
Pelanggar akan diberi masa tenggang untuk memperbaiki pelanggarannya, dan dapat mengajukan permohonan untuk dihapus dari daftar.
China pertama kali mengumumkan bahwa mereka telah menyusun daftar pada pertengahan 2019. Pengumuman ini dilakukan saat ketegangan perdagangan sengan AS meningkat setelah aplikasi China Tiktok dan WeChat menghadapi larangan penggunaan di AS.
Dalam pernyataan terpisah hari Sabtu, Kementerian Perdagangan China mengutuk tindakan terhadap WeChat dan TikTok dan mengatakan akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi kepentingan hukum perusahaan China, tanpa menjelaskan lebih lanjut.