Bisnis.com, JAKARTA – Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu dinominasikan untuk memenangkan Penghargaan Nobel Perdamaian, setelah perjanjian normalisasi wilayah yang ditanda tangani oleh Uni Emirat Arab dan Bahrain di Gedung Putih pada hari selasa (15 September)
Netanyahu dinominasikan oleh Paolo Grimoldi, seorang anggota parlemen Italia dari liga partai anti-migran, yang mengutarakan hal tersebut pada hari Rabu (16 September) melalui Twitter saat sedang berdialog dengan Saudi Arabia dan pada saat pembukaan wilayah udara UEA untuk pesawat dari Israel.
Grimoldi menulis dalam tweet yang berbeda bahwa dia berharap Netanyahu dapat berbagi penghargaan tersebut dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang juga dinominasikan untuk penghargaan tahun 2021 oleh anggota parlemen sayap kanan Norwegia.
Ayoob Kara, seorang mantan menteri komunikasi Israel dari partai yang sama dengan Netanyahu yaitu Likud, berkata melalui tweet di hari Selasa (15 September) bawha organisasi yang dia pimpin menominasikan Netanyahu dan Trump, serta pempin UAE dan Bahrain.
Komite Nobel Norwegia tersebut menerima ratusan nominasi tiap tahunya dari para anggota parlemen, para anggota pemerintahan dan serta para akademisi.