Bisnis.com, JAKARTA - Polda Metro Jaya menyelidiki penemuan mayat seorang pria yang diduga korban mutilasi di salah satu unit Tower Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, Rabu (16/9/2020) malam.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budi Sartono membenarkan perihal penemuan mayat tersebut dan saat ini kasus tersebut tengah ditangani oleh tim Polda Metro Jaya.
"Yang menangani Polda rekan-rekan," kata Budi.
Menurut dia, penemuan mayat tersebut merupakan pengembangan dari laporan orang hilang yang dilaporkan ke Polda Metro Jaya.
"Jadi ini pengembangan dari LP (laporan) orang hilang yang laporan di Polda," katanya.
Lebih lanjut Budi mengatakan pihaknya belum bisa memberikan keterangan, karena masih koordinasi dengan pihak Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
"Kita belum bisa kasih statmen karena masih kita masih koordinasi dengan Polda atau krimum," ujar Budi.
Berdasarkan laporan kejadian orang hilang yang dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada 12 September 2020 diketahui bernama Rinaldi Harley Wismanu berumur 32 tahun.
Korban hilang dilaporkan oleh Muhammad Arief Alfian Firdaus (24). Korban dilaporkan hilang sejak 9 September 2020, dengan tempat kejadian di Apartemen Taman Sari Semanggi dan kantor Pancoran.
Adapun ciri-ciri korban yang dilaporkan hilang, yakni berkulit putih, hidung mancung, rambut hitam bergelombang, tinggi kurang lebih 170 cm, berbadan gemuk ideal.
Pihak Polda Metro Jaya mengungkapkan bahwa mayat korban mutilasi yang ditemukan di salah unit di Apartemen Kalibata City dilaporkan hilang ke Polda Metro Jaya pada 12 September 2020.
"Memang ada penemuan mayat di Kalibata City di salah satu apartemen, setelah dilakukan autopsi ternyata korban mutilasi dan kebetulan tanggal 12 (September 2020) lalu ada pelaporan orang hilang," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus di saat dikonfirmasi, di Jakarta, Rabu (16/9/2020).
Yusri enggan berkomentar lebih lanjut terkait identitas korban, dia hanya menyebutkan bahwa korban adalah seorang pria dengan inisial RSW.
"Insialnya RSW, yang dinyatakan sejak tanggal 9 hilang," ujarnya.