Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah telah menyiapkan hotel untuk pasien virus Corona yang bergejala ringan di provinsi DKI Jakarta.
Pasien bergejala ringan atau orang tanpa gejala (OTG) tidak lagi boleh melakukan isolasi mandiri karena berpotensi menular kepada keluarga.
“Ada 15 hotel bintang dua dan tiga di Jakarta dengan kapasitas 3.000. kita telah kerja sama,” kata Presiden dalam pembukaan rapat terbatas laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional dari Istana Merdeka, Jakarta, Senin (14/9/2020).
Jokowi juga memastikan ketersediaan tempat tidur dan ICU di rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di Jakarta.
Dia meminta Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto melakukan audit dan koreksi mengenai protokol keamanan tenaga kesehatan dalam menangani pasien dengan kasus berat.
"Untuk kasus-kasus yang berat, saya minta Menkes segera melakukan audit dan koreksi protokol keamanan untuk tenaga kesehatan dan pasien di seluruh rumah sakit, sehingga rumah sakit betul-betul menjadi tempat aman dan tidak menjadi klaster penyebaran Covid," ucap Jokowi.
Usai rapat terbatas, Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatkan pemerintah telah berupaya menambah kapasitas ICU untuk hampir 40 rumah sakit rujukan Covid-19, terutama milik pemerintah pusah dan BUMN.
“Jadi kekhawatiran bahwa tanggal 17 September yang akan datang itu RS penuh semua, mudah-mudahan bisa kita atasi dengan baik,” katanya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Ibu Kota dengan alasan ketersediaan fasilitas kesehatan tidak sebanding dengan penambahan pasien Covid-19.
“Bila situasi ini berjalan terus, data yang kita miliki bisa dibuat proyeksi tanggal 17 September tempat tidur isolasi yang kita miliki akan penuh dan sesudah itu tidak bisa menampung pasien Covid-19 lagi dan ini waktunya tinggal sedikit,” kata Anies saat mengumumkan rencana penerapan PSBB pekan lalu.