Bisnis.com, JAKARTA - Ledakan dan kebakaran besar kembali terjadi di Pelabuhan Beirut kemarin setelah pada 14 Agustus 2020, tempat yang sama dihantam ledakan besar dan menewaskan hampir 200 orang.
Penduduk yang masih panik akibat ledakan dahsyat itu diberitahu oleh Gubernur Beirut Marwan Abboud untuk menjauhi area pelabuhan "demi keselamatan mereka".
Gubernur juga mengizinkan petugas pemadam kebakaran melakukan tugas mereka, menurut kantor berita negara NNA seperti dikutip CNN.com, Jumat (11/9/2020).
Penyebab kebakaran belum jelas, tetapi tentara Lebanon mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kebakaran itu dimulai dari gudang tempat penyimpanan minyak dan ban di pasar bebas bea di pelabuhan. Akan tetapi, belum ada korban yang dilaporkan.
Di tempat kejadian, sebuah gudang yang dilalap api membuat gumpalan asap hitam membubung ke langit.
Banyak penduduk Beirut yang berbagi video di media sosial mengungkapkan kekecewaan mereka karena terulangnya bencana yang sama di kota mereka.
Baca Juga
Upaya pemadaman api yang tampaknya telah menyebar ke gudang yang berdekatan terus dilakukan, ujar Brigadir Jenderal Raymond Khattar, Direktur Jenderal Pertahanan Sipil Lebanon.
Dia mengatakan kepada NNA bahwa kobaran api telah "dikepung sepenuhnya" oleh personel pertahanan sipil dan pemadam kebakaran yang bekerja di lapangan. Helikopter Angkatan Udara Lebanon juga ikut memadamkan api dari udara.
Sebelumnya, ledakan besar yang terjadi di Kota Beirut pada Selasa (4/8/2020) menyita perhatian dunia.
Sebagian Kota Beirut mengalami rusak parah dan korban jiwa pun berjatuhan dalam peristiwa dua ledakan tersebut.
Lokasi ledakan berada di kawasan pelabuhan, berdekatan dengan pusat kota Beirut. Video ledakan di Beirut tersebut kemudian tersebar luas di media sosial.