Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom senior Rizal Ramli mempertanyakan alasan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang seakan-akan 'memprotes' kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Hal itu diungkapkan Rizal Ramlu melalui cuitan di akun pribadi Twitter, @RamliRizal, Kamis (10/9/2020).
"Minggu yll Pres @jokowi pidato bahwa prioritas utama adalah perangi corona, saya sempat angkat topi akhirnya stlh 6 bulan, JKW sadar. Anies ambil langkah tepat. Tapi Airlangga dll hantam Anies. Jadi bertanya JKW itu Presiden bukan ? Kok menteri2nya bisa menggergaji arahannya?," demikian tulsi Rizal Ramli.
Seperti diberitakan sebelumnya, pernyataan Menko Airlangga yang menyebut penurunan IHSG sebagai akibat dari pengumuman PSBB di Jakarta mendapatkan beragam tanggapan dari sejumlah tokoh atau pejabat publik.
Minggu yll Pres @jokowi pidato bahwa prioritas utama adalah perangi corona, saya sempat angkat topi akhirnya stlh 6 bulan, JKW sadar. Anies ambil langkah tepat. Tapi Airlangga dll hantam Anies. Jadi bertanya JKW itu Presiden bukan ? Kok menteri2nya bisa menggergaji arahannya ?
— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) September 10, 2020
Pakar Hukum Tata Negara, Jimly Asshiddiqie pun menyayangkan ketidakkompakkan antara pemerintah pusat dan daerah ikhwal penanganan Covid-19.
"Kenapa tdk adakan dulu konsultasi & koordinasi sblum buat kptsn & pengumuman ttg PSBB dsb. Pemda & Pempus jngan trus2an brbeda dlm penanganan covid19. Bikin malu &malah bahayakn kslamatan warga. Inisiatif bisa dari pemda/pempus. Yg pnting saling kontak. Jngan main politik trus," cuitnya melalui akun Twitter @JimlyAs, Kamis (10/9/2020).
Baca Juga
Kenapa tdk adakan dulu konsultasi & koordinasi sblum buat kptsn & pengumuman ttg PSBB dsb. Pemda & Pempus jngan trus2an brbeda dlm penanganan covid19. Bikin malu &malah bahayakn kslamatan warga. Inisiatif bisa dari pemda/pempus. Yg pnting saling kontak. Jngan main politik trus. https://t.co/pXTCIVnXIK
— Jimly Asshiddiqie (@JimlyAs) September 10, 2020
Sementara itu, Anggota Komisi XI DPR Kamrussamad mengatakan bahwa pernyataan Menko Perekonomian cermin pola pikir pemerintah yang melihat ekonomi lebih penting dari kesehatan dan keselamatan jiwa rakyat.
"Ini merupakan problem utama sejak awal, takut lockdown akhirnya di-lockdown oleh puluhan negara, Takut Perpanjang PSBB akhirnya virus membuat peternakan sendiri dalam transmisi setiap komunitas warga," katanya.