Bisnis.com, JAKARTA - Prancis meluncurkan paket stimulus ekonomi 100 miliar euro (US$118,5) untuk membantu memperbaiki kerusakan ekonomi yang disebabkan oleh pandemic Covid-19.
Pemerintahan Presiden Emmanuel Macron menyebut investasi tersebut akan mencakup pengeluaran dalam jumlah besar untuk energi hijau dan transportasi.
Program yang disebut dengan "peluncuran kembali Prancis" itu bertujuan untuk membalikkan keadaan akibat pengangguran yang meningkat dan untuk memulihkan pemotongan pajak untuk bisnis.
Ekonomi negara itu menyusut 13,8 persen antara April dan Juni atau penurunan triwulan terbesar sejak Perang Dunia Kedua.
Program tersebut, yang setara dengan 4 persen dari output ekonomi tahunan Prancis, disebut oleh Perdana Menteri Jean Castex hampir empat kali lebih besar daripada strategi penyelamatan yang diterapkan setelah krisis keuangan 2008.
Tujuan program itu juga untuk menghindari pendanaan darurat Covid-19 dan untuk melakukan investasi jangka panjang di sektor tenaga kerja serta untuk transformasi Prancis menuju ekonomi hijau.
Baca Juga
Sekitar 40 miliar euro dari pendanaan itu pendanaan berasal dari dana pemulihan Uni Eropa yang baru seperti dikutip BBC.com, Jumat (4/9/2020).
Sekitar 35 miliar euro dialokasikan untuk proyek-proyek yang membuat ekonomi lebih kompetitif, dan 30 miliar euro akan digunakan untuk kebijakan energi yang lebih ramah lingkungan.
Sekitar 6 miliar euro direncanakan untuk membuat bangunan publik dan rumah di kawasan pedesaan. Sedangkan industri hidrogen, sektor yang menerima investasi besar di Jerman, akan mendapat alokasi dua miliar euro.
Paket investasi lainnya akan digunakan untuk mendukung pelatihan dan inisiatif sosial yang lebih luas dengan tujuan menciptakan setidaknya 160.000 lapangan kerja tahun depan.
Castex mengatakan uang itu akan dibelanjakan selama dua tahun ke depan. Dia berharap investasi itu akan mengembalikan ekonomi ke tingkat sebelum pandemi pada 2022.