Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Dorong Pendukungnya Gunakan Hak Pilih Dua Kali, Badan Pemilu AS Beri Peringatan

Petahana Presiden AS Donald Trump menyatakan jika masyarakat menerima surat suara yang dikirim melalui pos padahal tak memintanya, maka gunakan saja.
Stiker kampanye pasangan Donald Trump-Mike Pence untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) AS 2020 ditempel di sebuah mobil di Milwaukee, Wisconsin, AS, Kamis (2/4/2020)./Bloomberg-Thomas Werner
Stiker kampanye pasangan Donald Trump-Mike Pence untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) AS 2020 ditempel di sebuah mobil di Milwaukee, Wisconsin, AS, Kamis (2/4/2020)./Bloomberg-Thomas Werner

Bisnis.com, JAKARTA – Pejabat badan Pemilihan Umum (Pemilu) negara bagian North Carolina, AS memperingatkan para pemilih untuk tidak menggunakan hak suaranya dua kali dalam Pemilihan Presiden (Pilpres).  

Direktur Eksekutif North Carolina State Board of Elections (Dewan Pemilu Negara Bagian North Carolina) Karen Brinson Bell mengeluarkan pernyataan resmi yang berisi peringatan bahwa memilih dua kali adalah hal yang ilegal. Dia juga meminta para pemilih yang memilih melalui pos untuk memverifikasi surat suara mereka tanpa hadir secara langsung pada 3 November 2020.

“Dewan Pemilu meminta dengan sangat agar masyarakat tidak datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada hari Pilpres untuk memeriksa apakah surat suara mereka dihitung. Itu tidak perlu dilakukan dan justru akan berdampak pada panjangnya antrean serta kemungkinan penyebaran Covid-19,” papar Bell seperti dilansir Bloomberg, Kamis (3/9/2020).

Pernyataan resmi ini disampaikan menyusul pernyataan kontroversial dari Presiden AS Donald Trump, yang mendorong para pendukungnya untuk memilih dua kali.

“Kalau Anda menerima surat suara meskipun tidak memintanya, kirimkan dan pastikan surat suara itu dihitung dan kalau tidak masuk hitungan, maka Anda harus memilih lagi,” ujarnya di sela-sela kunjungannya ke Wilmington, North Carolina.

Trump juga mencuitkan hal ini di akun Twitter resminya, dengan mengajak masyarakat untuk datang ke TPS untuk melihat apakah surat suara mereka dihitung. Kalau surat suara tersebut sudah dihitung, maka sistem Pemilu yang digunakan bekerja dengan baik.

"Jika belum dihitung, gunakan hak pilih Anda (yang merupakan hak warga negara)," cuitnya, Kamis (3/9).

Cuitan tersebut telah mendapat label dari Twitter karena dinilai melanggar integritas sipil dan Pemilu. Meski demikian, cuitan ini masih bisa diakses oleh publik.

Pernyataan Trump ini sekaligus menjadi yang teranyar terkait ketidaksenangannya terhadap penggunaan hak pilih melalui pos. Padahal, opsi ini kemungkinan akan banyak digunakan oleh warga AS di tengah pandemi.

Dia berargumen memilih melalui surat memiliki risiko penipuan yang tinggi dan merugikan Partai Republik, yang mengusungnya dalam Pilpres. 

Adapun Gedung Putih mengklarifikasi pernyataan Trump dengan mengatakan bahwa Presiden petahana ini hanya menekankan pentingnya bagi para pemilih untuk memverifikasi surat suara mereka. 

“Presiden tidak menyarankan siapapun untuk melakukan hal yang melanggar hukum. Apa yang dia sampaikan dengan jelas adalah pastikan suara Anda dihitung dan jika tidak, maka gunakanlah hak pilih Anda,” ucap Juru Bicara Gedung Putih Kayleigh McEnany. 

Pada 2016, Trump menang di North Carolina. Namun, polling terbaru dari Fox News menunjukkan bahwa Joe Biden, rivalnya dari Partai Demokrat, unggul dengan suara 50 persen berbanding 46 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper