Bisnis.com, JAKARTA – Kantor Staf Presiden mengklaim tak punya anggaran untuk merekrut buzzer, di tengah maraknya tudingan bahwa pemerintah menggunakan jasa para pendengung.
Kepala Sekretariat Kantor Staf Presiden (KSP) Yan Adikusuma mengatakan tidak mungkin merekrut buzzer karena tidak memiliki anggaran untuk membiayainya. Seperti dilansir Antara, Kamis (3/9/2020), dia menyebutkan dari anggaran KSP sebesar Rp86,76 miliar, KSP hanya memiliki sekitar Rp4,39 miliar yang dapat digunakan untuk melaksanakan berbagai fungsi di bawah lima deputi yang ada.
"Jadi alokasi anggaran yang kami terima untuk melaksanakan itu sekitar Rp4 miliar, itu kami alokasikan untuk semua itu pak. Jadi ada untuk pengelolaan program prioritas nasional, ada untuk isu strategis, serta ada untuk komunikasi politik, dan diseminasi informasi kepada lima deputi," papar Adikusuma di Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta.
Dia melanjutkan jika dana Rp4 miliar tersebut dibagi untuk lima deputi KSP, maka masing-masing mengelola sekitar Rp800 juta.
Meski demikian, Adikusuma mengungkapkan anggaran yang ada salah satunya digunakan untuk mengundang narasumber yang berpengaruh (influencer) untuk berdiskusi terkait fungsi yang dimiliki KSP.
Di antaranya mencakup pengelolaan 32 Program Strategis Nasional (PSN) dari 100 PSN yang ada di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, serta pengelolaan 66 isu strategis dari total 320 isu strategis per 31 Agustus 2020, yang terbagi habis dalam lima deputi yang ada.
Baca Juga
Adapun anggaran Rp82,36 miliar lainnya digunakan untuk sejumlah kegiatan dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya di KSP. Di antaranya untuk layanan sarana dan prasarana internal, pengadaan kendaraan bermotor, serta pengadaan perangkat pengolah data dan informasi.
Kemudian, untuk layanan dukungan manajemen satuan kerja yang meliputi penyusunan program, pelaksanaan kinerja dan anggaran, serta pelayanan umum Sekretariat KSP. Ada pula untuk operasional dan pemeliharaan kantor.
Alokasi terbesar adalah untuk gaji dan tunjangan, yang menghabiskan Rp39,7 miliar. KSP memilki 124 Sumber Daya Manusia (SDM) yang terdiri atas 10 Deputi dan Staf Khusus, 29 Tenaga Ahli Utama, 31 Tenaga Ahli Madya, 34 Tenaga Ahli Muda, dan 20 Tenaga Ahli Terampil.