Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Calon Kuat PM Baru Jepang, Yoshihide Suga Siap Lanjutkan Abenomics

Setiap risiko indikasi penyimpangan dari jalur Abenomics dapat membuat yen melonjak dan saham meluncur, memicu evaluasi ulang prospek negara.
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga menjadi salah satu calon kuat untuk penganti Shinzo Abe/Bloomberg
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga menjadi salah satu calon kuat untuk penganti Shinzo Abe/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Setelah dukungan untuk posisi perdana menteri di partai berkuasa melonjak, Yoshihide Suga berjanji untuk mempertahankan kebijakan moneter Shinzo Abe.

Suga mengatakan bahwa dia mencalonkan diri sebagai Presiden Partai Demokrat Liberal atau LDP karena tampaknya telah meraih keunggulan yang hampir tidak dapat disalip oleh dua saingannya meski pemilihan baru akan diselenggarakan pada 14 September mendatang.

Antara faksi-faksi yang telah menunjukkan dukungan untuk Suga dan belasan anggota parlemen di kubu nonbloknya sendiri, penghitungannya sudah mencapai 276 suara, atau sekitar 10 lebih banyak daripada yang dia perlukan untuk mengambil alih kepemimpinan partai yang berkuasa.

"Secara pribadi saya ingin melanjutkan Abenomics dengan rasa tanggung jawab yang kuat, dan memajukannya. Saya ingin menjaga hubungan dengan Bank of Japan sama seperti Perdana Menteri Abe," kata Suga dalam konferensi pers yang padat di Tokyo, dilansir Bloomberg, Rabu (2/9/2020).

Adapun, setiap risiko indikasi penyimpangan dari jalur Abenomics dapat membuat yen melonjak dan saham meluncur, memicu evaluasi ulang prospek negara.

Salah satu keputusan ekonomi kunci dari perdana menteri baru akan menjadi waktu peralihan untuk merangsang kembalinya pertumbuhan, daripada berfokus pada bantuan penunjang kehidupan untuk bisnis dan rumah tangga.

Yen memperpanjang pelemahan setelah pengumuman Suga tersebut. Mata uang ini turun sebanyak 0,3 persen terhadap dolar menjadi 106,23 pada pukul 17:44 waktu Tokyo.

Suga juga mengatakan dia akan menjadi kandidat berkelanjutan di front diplomatik, berusaha untuk menjaga hubungan baik yang dipelihara Abe dengan Presiden AS Donald Trump.

Dia juga diharapkan melanjutkan pekerjaan Abe untuk menyelesaikan sengketa wilayah dengan Rusia dan memenangkan kembalinya warga Jepang yang diculik oleh Korea Utara.

Kemenangan dalam pemilihan partai yang berkuasa akan memastikan kebangkitan Suga menjadi perdana menteri baru pertama Jepang dalam hampir delapan tahun, karena LDP akan memegang kendali atas pemungutan suara parlemen pada atau sekitar 16 September untuk mengonfirmasi pemimpin baru.

Satu-satunya kandidat lain yang dideklarasikan yakni mantan Menteri Pertahanan Shigeru Ishiba dan mantan Menteri Luar Negeri Fumio Kishida, menghadapi rintangan panjang karena faksi terbesar partai itu mendukung Suga.

Sementara Ishiba memimpin survei publik tentang siapa yang seharusnya menjadi pemimpin Jepang berikutnya, partai tersebut dengan cepat bersatu di belakang Suga setelah keputusan mengejutkan Abe pada Jumat pekan lalu untuk mundur karena masalah kesehatan.

Suga sebelumnya telah membantu Abe menghadapi pertanyaan sehari-hari ketika pemerintahannya melewati beberapa skandal selama hampir delapan tahun berkuasa.

LDP pada Selasa, 1 September 2020, mempercepat pemungutan suara yang menguntungkan anggota parlemen daripada anggota biasa. Ishiba memenangkan pemungutan suara atas Abe pada 2012, tetapi kalah dalam pemilihan umum. Suga telah mendapatkan dukungan lima dari tujuh faksi terbesar LDP, tidak termasuk yang dipimpin oleh Ishiba dan Kishida.

Abe pertama kali mengundurkan diri dari jabatannya pada 2007, dengan alasan gangguan pencernaan. Ketika dia kembali pada 2012, manajemen partai Suga dan kontrol yang lebih ketat terhadap birokrasi adalah di antara faktor-faktor yang membuat pemerintahan Abe tetap stabil.

Setelah menjabat sebagai pemimpin politik kubu Abe, Suga akan menjadi penerus paling mulus dalam hal kebijakan ekonomi. Suga sering menekankan pentingnya menghidupkan kembali ekonomi yang dilanda pandemi.

Suga juga sejalan dengan pandangan kebijakan luar negeri Abe, meskipun sejauh ini dia menghindari gerakan yang mungkin mengkhawatirkan China dan Korea Selatan, seperti mengunjungi kuil perang Yasukuni yang kontroversial, dimana banyak orang Asia memandangnya sebagai simbol militerisme masa lalu Jepang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper