Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe pada hari Jumat (28/8/2020) secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya dalam konferensi pers yang disiarkan televisi secara nasional karena alasan kesehatan.
Abe diketahui mengidap radang usus sejak awal Agustus ini. Dirinya sempat menerima perawatan di RS Universitas Keio, Tokyo, Jepang. Penyakit radang usus ini sempat muncul pada 2007 ketika dia menjabat pada periode pertama.
Kondisi kesehatan perdana menteri terlama Jepang ini menuai banyak perhatian publik dunia. Sejumlah pemimpin memberikan dukungan bagi Abe a.l. PM Narendra Modi dari India dan PM Singapura Lee Hsien Long.
PM Lee Hsien Long mengungkapkan dirinya telah memiliki hubungan yang erat dengan PM Abe selama 9 tahun terakhir.
"Saya prihatin mengetahui mundurnya PM Jepang Abe Shinzo untuk alasan kesehatan...Saya berharap kesembuhan untuk Abe-san," kata PM Lee dalam postingan Facebooknya.
Sementara itu, PM Modi mengungkapkan rasa sedihnya mendengar kondisi rekannya.
Baca Juga
"Dalam beberapa tahun terakhir, dengan kepemimpinan yang bijak dan komitmen personal, hubungan India dan Jepang menjadi lebih dalam dan kuat dari sebelumnya, Saya berharap dan berdoa untuk kesembuhan Anda," ujar PM Modi dalam akun Twitter resminya.
Pained to hear about your ill health, my dear friend @AbeShinzo. In recent years, with your wise leadership and personal commitment, the India-Japan partnership has become deeper and stronger than ever before. I wish and pray for your speedy recovery. pic.twitter.com/JjziLay2gD
— Narendra Modi (@narendramodi) August 28, 2020
Kantor kepresidenan Korea Selatan juga memberikan komentar terakhir dengan mundurnya PM Abe.
Kang Min-seok, Juru bicara Presiden Cheong Wa Dae, mengungkapkan harapan bagi kesembuhan PM Abe. Dikutip dari KBS, Kang juga menyampaikan bahwa Presiden Cheong Wa Dae menyesali mundurnya PM Abe yang mendadak dan begitu cepat.
Korea Selatan berkomitmen untuk tetap menjalin kerja sama dengan pemimpin baru penganti Shinzo Abe kelak.